Peristiwa Nasional

Kemenag RI Minta Jemaah Haji Waspada Sindikat Joki Hajar Aswad

Rabu, 20 Maret 2024 - 23:05 | 26.24k
Arsad Hidayat, Direktur Bina Haji dari Kementerian Agama (Kemenag RI). (Foto: MCH 2024 Kemenag RI)
Arsad Hidayat, Direktur Bina Haji dari Kementerian Agama (Kemenag RI). (Foto: MCH 2024 Kemenag RI)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Di tengah gemerlapnya musim haji, ada kisah pilu yang mencoreng kehormatan dan kerendahan hati umat Muslim. Salah satu kisah kelam tersebut terungkap saat Arsad Hidayat, Direktur Bina Haji dari Kementerian Agama (Kemenag RI) mengisahkan praktik kotor sindikat joki Hajar Aswad kepada para Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.

Menurut Arsad, praktik joki Hajar Aswad bukanlah hal baru di mata petugas haji. "Saya sendiri pernah mengungkap sindikat joki ini saat menjabat sebagai Kepala Daerah Kerja Makkah," ujarnya dengan nada prihatin.

Advertisement

Modus operandi para joki ini sangat licik. Mereka mencari sasaran yang terlihat memiliki banyak uang di antara jemaah haji. Begitu target terpilih, mereka dengan licik menawarkan diri untuk membantu jemaah mencium Hajar Aswad.

Setelah berhasil mencium Hajar Aswad, jemaah tersebut kemudian diajak ke tempat tersembunyi di mana para joki sudah menunggu. Di sana, mereka melakukan pemerasan terhadap jemaah yang sudah luluh oleh rasa syahdu setelah menyentuh batu suci tersebut.

"Tidak jarang para joki ini meminta uang dengan cara yang sangat kasar, ada yang menolak uang 500 riyal dari jemaah, lalu memaksa untuk menambah hingga 1.000 riyal, dan bahkan lebih," tambah Arsad. 

Cerita pilu tak berhenti di situ. Korban sering kali terpaksa menyerahkan semua uang yang mereka miliki, tanpa ampun, hanya demi keinginan sesaat para joki yang memanfaatkan momen suci tersebut.

Dalam pembekalan kepada petugas haji, Arsad menegaskan pentingnya waspada terhadap sindikat joki Hajar Aswad ini. Ia berpesan para jemaah untuk tidak tergiur oleh tawaran yang menggiurkan, dan selalu waspada terhadap praktik-praktik yang mencoreng kehormatan musim haji.

Korban akhirnya memberikan semua uangnya di dompet sekitar 1.500 riyal atau sekitar Rp6 juta. Karenanya, ia.meminta para jemaah tidak tergiur dengan tawaran-tawaran seperti itu.

"Jangan cepat percaya dengan tawaran-tawaran untuk membantu mencium hajar aswad," kata Arsad.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES