Peristiwa Nasional Info Haji 2024

Smartcard Menjadi Persyaratan Baru bagi Jemaah Haji 2024

Sabtu, 11 Mei 2024 - 09:36 | 24.91k
Dirjen PHU Kemenag RI, Hilman Latief. (Foto: MCH 2024 Kemenag RI)
Dirjen PHU Kemenag RI, Hilman Latief. (Foto: MCH 2024 Kemenag RI)
FOKUS

Info Haji 2024

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menyongsong musim haji 2024, Kementerian Agama Republik Indonesia telah mengumumkan penggunaan smartcard sebagai salah satu persyaratan wajib bagi jemaah haji Indonesia.

Dirjen PHU Kemenag RI, Hilman Latief, menjelaskan bahwa smartcard ini merupakan inovasi terbaru Kerajaan Saudi dalam menjaga validitas data jemaah haji.

Advertisement

"Tahun ini, smartcard menjadi salah satu alat yang disediakan oleh Kerajaan Saudi untuk menjaga validitas data jamaah haji," kata Hilman Latief, (Jumat 10/5/2024), di Madinah.

Perbedaan signifikan dengan tahun sebelumnya terletak pada penggunaan smartcard ini. Tahun sebelumnya, wacana penggunaan smartcard telah ada, tetapi implementasinya baru terjadi pada tahun ini. Setiap jamaah haji akan diberikan smartcard yang dilengkapi dengan QR Code. QR Code ini berperan penting dalam mendeteksi validitas data jamaah haji dengan sekali tembak.

"Saat ini, semua jamaah haji harus memiliki smartcard ini. QR Code di dalamnya akan langsung terdeteksi pada data jamaah, menunjukkan validitasnya," tambahnya.

Meskipun demikian, Hilman menegaskan bahwa hanya sebagian kecil smartcard yang akan dibaikkan di tanah air.

Sebagian besar distribusi smartcard akan dilakukan menjelang keberangkatan menuju Makkah atau pada saat tiba di sana. Pasalnya, pemeriksaan smartcard akan dilakukan secara intensif oleh pihak berwenang di berbagai lokasi, termasuk di terminal, pelataran masjid, dan tempat umum lainnya.

"Kerajaan Saudi telah mengumumkan pemeriksaan yang intensif di berbagai tempat. Jika ada jamaah haji yang tidak memiliki smartcard atau tidak sesuai dengan data resmi, maka akan dikenakan sanksi," tegasnya.

Smartcard juga menjadi syarat penting untuk mengakses berbagai tempat suci selama pelaksanaan ibadah haji, seperti Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Pemeriksaan intensif oleh petugas keamanan Arab Saudi di berbagai spot juga diantisipasi akan meningkatkan keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan ibadah haji.

Dengan adanya smartcard ini, setiap jamaah haji diharapkan dapat lebih terpantau dan terjamin keberadaannya selama menjalankan ibadah haji. Meskipun demikian, Kementerian Agama tetap menyediakan cadangan smartcard untuk mengantisipasi kemungkinan kehilangan yang tidak diinginkan.

"Semoga tidak ada yang hilang, namun jika terjadi, kami akan berupaya mencari penggantinya. Kami telah menyiapkan cadangan smartcard sebagai langkah preventif," jelas Hilman Latief.

Dengan segala persiapan dan ketentuan yang telah ditetapkan, diharapkan ibadah haji tahun 2024 dapat berjalan lancar dan tertib sesuai dengan aturan yang berlaku. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES