Kritik Salim Said saat Masih Hidup: Pejabat Indonesia Tidak Takut pada Tuhan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pengamat politik dan pertahanan, Salim Said meninggal dunia, Sabtu (18/5/2024) malam. Saat masih hidupnya, tokoh ini dikenal sangat kritis pada pemerintah dan pada para pejabat.
Salah satu kritik yang tajam pernah dilontarkan almarhum yakni soal pejabat Indonesia yang tidak takut pada Tuhan. Pejabat Indonesia banyak melakukan korupsi, padahal sebelumnya sudah bersumpah atas nama Tuhan.
Advertisement
Menurutnya, itulah salah satu alasan mengapa Indonesia tidak akan pernah maju. Karena pejabatnya tidak takut pada Sang Pencipta itu sendiri.
"Sekarang Indonesia, semua yang masuk KPK, pejabat parlemen, eksekutif itu disumpah secara agama. Tetapi kemudian melanggar sumpah, karena tidak takut pada Tuhan," katanya kepada media di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (6/10/2017).
Ia pun menegaskan, bahwa Indonesia tidak akan pernah menjadi negara maju selagi ada para pejabat yang korupsi dan tidak takut kepada Tuhannya sendiri.
"Jadi, negeri ini tidak maju karena Tuhan tidak ditakuti. Tentangan kita adalah bagaimana Tuhan ditakuti. Jangankan KPK, Tuhan saja tidak ditakuti kok," ujarnya.
Mahfud MD Merasa Kehilangan
Banyak pihak yang merasa kehilangan atas wafatnya Salim Said. Salah satunya yakni mantan Menkopolhukam Mahfud MD. "Inna lillah wa inna ilaihi raji’un. Telah wafat Prof. Salim Said, Sabtu malam, 18/5/24. Semoga husnul khatimah," tulis Mahfud MD di media sosial resminya.
Pria asal Madura, Jawa Timur ini mengenang saat masih dalam pemerintahan zaman Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur
bersama Salim Said.
Ia menjelaskan, ketika Presiden Gus Dur meminta dirinya untuk menjadi Menteri Pertahanan, ia bilang kepada Gus Dur, bahwa dirinya tidak punya latar belakang studi dan pengalaman dalam bidang Pertahanan, TNI, dan Militer.
"Memulai dengan gurauan Gus Dur bilang, 'saya juga tidak punya latar belakang dan pengalaman jadi presiden, bisa kok. Belajar saja sebentar kepada Pak Yudhoyono, jawab Gus Dur," kata Mahfud MD.
Saat itu, lanjut Mahfud, Gus Dur kemudian menyebut beberapa nama yang juga Ahli masalah ABRI. Nah, setelah dilantik sebagai Menhan, Mahfud MD pun langsung mengundang para ahli untuk membantunya di pemerintahan.
"Satu persatu ke rumah beberapa ahli seperti Sayidiman Suryohadiprojo, Salim Said, dan Hasnan Habib untuk memberi kuliah singkat kepada saya," katanya.
"Sejak itu saya menjadi bersahabat dan sering terlibat dalam berbagai forum dengan Salim Said. Saya sering diundang untuk ikut membahas atau memimpin doa dalam peluncuran buku-bukunya yang baru. Selamat jalan, Bung Salim Said," ujarnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rizal Dani |