Aman Beribadah Haji bagi Penderita Hipertensi, Perhatikan Nomor 5 dan 6

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menunaikan ibadah haji adalah impian setiap umat Muslim. Namun, bagi penderita hipertensi, perjalanan ini memerlukan persiapan khusus agar tetap aman dan lancar.
Dr. dr. Hj. Syifa Mustika, Sp.Pd-KGEH, FINASIM, pengurus Lembaga Kesehatan (LK) PBNU, memberikan beberapa tips penting untuk memastikan para jamaah dengan kondisi ini bisa beribadah dengan tenang dan khusyuk.
Advertisement
1. Konsultasi Medis Sebelum Berangkat
Dr. Syifa menekankan pentingnya melakukan konsultasi medis sebelum berangkat. "Pastikan untuk memeriksakan kondisi kesehatan Anda secara menyeluruh. Konsultasikan dengan dokter mengenai rencana perjalanan haji dan pastikan Anda mendapatkan saran medis yang sesuai," ungkap dokter spesialis RSSA Malang ini.
2. Bawa Obat-Obatan yang Diperlukan
"Membawa obat-obatan yang sudah diresepkan oleh dokter adalah hal wajib," kata Dr. Syifa.
Jamaah juga disarankan untuk membawa lebih dari cukup obat-obatan, mengingat perjalanan haji bisa memakan waktu yang lebih lama dari yang diperkirakan. "Simpan obat dalam wadah yang mudah diakses dan pastikan juga membawa resep atau catatan medis yang diperlukan," tambah dosen FK UB ini.
3. Jaga Pola Makan dan Minum
Menjaga pola makan yang sehat dan teratur sangat penting bagi penderita hipertensi. Dr. Syifa menyarankan untuk menghindari makanan yang tinggi garam dan lemak. "Konsumsi makanan yang kaya akan serat seperti buah dan sayur, serta perbanyak minum air putih untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh," jelasnya.
4. Perhatikan Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik selama ibadah haji cukup berat, terutama ketika melaksanakan tawaf dan sa’i. Dr. Syifa mengingatkan agar jamaah tidak memaksakan diri. "Istirahatlah secara teratur dan hindari beraktivitas di bawah terik matahari langsung. Jika merasa lelah, berhentilah sejenak untuk menghindari risiko peningkatan tekanan darah," sarannya.
5. Monitor Tekanan Darah Secara Berkala
Memonitor tekanan darah secara berkala adalah hal yang tidak boleh diabaikan. Dr. Syifa merekomendasikan untuk membawa alat pengukur tekanan darah portabel. "Dengan alat ini, jamaah bisa memonitor tekanan darah mereka setiap hari dan memastikan bahwa kondisinya tetap stabil," pesannya.
6. Kenali Tanda-tanda Bahaya
"Penting untuk mengenali tanda-tanda bahaya hipertensi seperti pusing, sakit kepala hebat, penglihatan kabur, dan sesak napas," tegas Dr. Syifa. Jika mengalami gejala tersebut, segera cari bantuan medis. "Jangan pernah menunda untuk mencari bantuan jika merasa ada yang tidak beres dengan kondisi kesehatan Anda," tambahnya.
7. Persiapkan Mental dan Spiritual
Terakhir, Dr. Syifa juga menekankan pentingnya persiapan mental dan spiritual. "Ibadah haji adalah perjalanan spiritual yang memerlukan kesiapan mental yang kuat. Berdoalah dan mohon kepada Allah untuk diberikan kesehatan dan kemudahan dalam menjalankan ibadah," katanya.
Dengan mengikuti tips dari Dr. Syifa Mustika ini, diharapkan para jamaah haji yang menderita hipertensi dapat menunaikan ibadah mereka dengan aman dan lancar. "Semoga setiap langkah kita selama di Tanah Suci selalu dalam lindungan Allah SWT," harapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Khoirul Anwar |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |