Megawati Ajak Kader Partainya untuk Tetap Berjuang: Tidak Setuju, Mundur!

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengajak kader-kader partai untuk terus bergerak maju dan tidak menyerah.
Megawati menyatakan bahwa kader yang tidak sependapat dengannya diperbolehkan untuk meninggalkan partai.
Advertisement
Megawati menyampaikan pesannya itu saat Rakernas PDI Perjuangan di Beach City International Stadium, Jakarta Utara, pada Jumat (24/5/2024). Awalnya, dia menekankan bahwa kebenaran akan senantiasa meraih kemenangan.
"Mungkin dipikir, 'Ibu tuh apa sih, pakai sanskret, sanskret'. Ini saya belajar sejarah loh. Saya dapat spirit ini, itu ketika Raden Wijaya sedang di-'kuyo-kuyo' pada akhir abad ke-13. Ternyata, wejangan itu diberikan oleh seseorang, kamu jangan putus asa," jelas Megawati.
Menurutnya, bahkan Presiden Soekarno telah memberikan teladan kepada bangsa Indonesia untuk memiliki ketabahan dalam revolusi. Selanjutnya, ia menyerukan kepada para kader agar terus aktif.
"Bung Karno mengatakan mengajarkan kepada kita bahwa kita harus punya namanya kesabaran revolusioner, bahwa kita terus bergerak, bergerak, solid bergerak, solid, bergerak, terus-terus maju, terus maju terus tidak pantang mundur," ucapnya.
"Untuk apa? Mencapai kemenangan. Untuk apa? Supaya rakyat bisa menjadi benar-benar mempunyai kedaulatan rakyatnya. Itu lah tugas dari partai kita, PDIP, saudara-saudara," lanjutnya.
Kemudian, Megawati meminta para kader yang memiliki pendapat berbeda dengan arahannya untuk mengungkapkannya dengan mengangkat tangan. Respons positif pun datang dari para kader yang dengan serentak menyatakan setuju.
"Siapa tidak setuju angkat tangan?" tanyanya kepada para kader yang hadir.
"Eh kan, selalu separuh-separuh, siapa tidak setuju angkat tangan," sambungnya.
"Setuju!," ucap para tamu undangan.
Selain itu, ia mengajak para kader untuk meninggalkan jika tidak sejalan dengan pandangannya. Megawati menegaskan bahwa partai berlogo banteng tersebut adalah partai yang teguh dalam prinsipnya.
"Apa artinya? Sebagai ketua umum di sini saya mengatakan keluar kamu, tidak perlu ikut dengan partai kami. Karena partai kami adalah partai yang mempunyai keteguhan dan kesabaran yang luar biasa," jelasnya.
"Siapa nggak mau ikut? Iyalah, udahlah nggak usah zona nyaman, zona nyaman melulu," lanjutnya dengan tegas.
Akui Seorang Provokator
Selanjutnya, Megawati mengakui dirinya sebagai seorang pendorong. Ia menjelaskan bahwa peran sebagai pendorong itu diembannya untuk tujuan kebenaran dan keadilan.
"Tadi (di pameran Rakernas) kan ada banteng penuh panah. Saya bilang, nggak papa kok, kita tahan banting kok. Berani apa tidak? Takut apa tidak? Berani apa tidak? Takut apa tidak? Berani apa tidak? Takut apa tidak? Nah gitu dong. Berani!" tegasnya sembari disambut oleh kader yang hadir.
"Nanti katanya, saya, Ibu Mega provokator. Ya, saya sekarang provokator demi kebenaran dan keadilan. Wuenak ae. Ngerti kan? Ngerti kan yang dimaksud? Ya udah," tandas Megawati. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Sholihin Nur |