PBNU Melarang Dr Sholeh Basyari Mengajar di Seluruh Lembaga Pendidikan NU

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) resmi melarang Dr Sholeh Basyari mengajar di seluruh perguruan tinggi milik Nahdlatul Ulama. Keputusan ini diambil karena Sholeh dinilai PBNU tidak mencerminkan akhlak sebagai seorang santri NU.
Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal PBNU, Gus Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Wali Kota Pasuruan, Jatim, ini menyatakan bahwa Sholeh tidak memiliki akhlak yang sesuai dengan nilai-nilai santri.
Advertisement
"Dia ini mengaku dosen NU ternyata tidak memiliki akhlak sebagai seorang santri. Kalau dia santri, mestinya ngerti bagaimana berakhlak kepada Rais Aam," ujar Gus Ipul dalam keterangannya yang diterima TIMES Indonesia pada Selasa, 4 Juni 2024.
Pengecekan yang dilakukan oleh Lembaga Perguruan Tinggi NU (LPT PBNU) mengungkapkan bahwa Sholeh tidak tercatat sebagai dosen di seluruh perguruan tinggi milik perkumpulan. Jejak Sholeh hanya tercatat sebagai tenaga pengajar di Insuri (Institut Sunan Giri) Ponorogo. Selain itu, pernyataan-pernyataan Sholeh yang menyerang Rais Aam melalui kanal YouTube juga menjadi alasan utama pemberhentiannya.
Gus Ipul menegaskan bahwa mulai hari ini, PBNU melarang Sholeh mengajar di seluruh lembaga pendidikan milik Nahdlatul Ulama. "Mulai hari ini, PBNU melarang dia mengajar di seluruh lembaga pendidikan milik Nahdlatul Ulama," kata Gus Ipul.
Penelusuran tim LPTNU juga mengungkap fakta lain mengenai Sholeh. Selain telah merendahkan Rais Aam, Sholeh ternyata pernah dihukum penjara selama 3 tahun pada periode 2017-2021 karena tersangkut kasus asusila.
Dengan adanya keputusan ini, PBNU berharap dapat menjaga martabat dan kehormatan lembaga pendidikan NU serta memastikan bahwa para pengajarnya memiliki akhlak yang baik sesuai dengan nilai-nilai Nahdlatul Ulama.
Keputusan ini mendapat dukungan dari berbagai kalangan dalam lingkungan Nahdlatul Ulama, yang menganggap tindakan tegas ini sebagai langkah yang tepat untuk menjaga integritas dan moralitas lembaga pendidikan NU. Sebagai organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, NU selalu menekankan pentingnya akhlak mulia bagi seluruh anggotanya, terutama bagi mereka yang berperan sebagai pendidik.
Dampak dari keputusan ini juga dirasakan di Insuri Ponorogo, di mana Sholeh sebelumnya mengajar. Pihak Insuri telah mengambil langkah cepat dengan memberhentikan Sholeh sebagai tenaga pengajar. Langkah ini diambil sebagai bentuk dukungan terhadap keputusan PBNU dan komitmen untuk menjaga integritas lembaga pendidikan mereka.
Selain itu, keputusan ini juga diharapkan menjadi peringatan bagi seluruh dosen dan pengajar di lingkungan NU untuk selalu menjaga akhlak dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan yang diajarkan oleh NU.
PBNU akan terus memantau dan menindak tegas setiap pelanggaran yang terjadi untuk memastikan bahwa seluruh lembaga pendidikan di bawah naungan NU tetap menjadi tempat yang aman dan bermartabat bagi para santri dan mahasiswa.
Dengan adanya keputusan ini, PBNU menunjukkan komitmennya dalam menjaga moralitas dan integritas di lingkungan pendidikannya, serta memberikan contoh nyata bagi seluruh anggotanya tentang pentingnya akhlak dan perilaku yang baik. Keputusan ini juga menjadi bukti bahwa NU tidak akan mentolerir tindakan yang merendahkan nilai-nilai yang selama ini dipegang teguh oleh organisasi.
Semoga dengan langkah tegas ini, PBNU dapat terus menjaga marwah dan kehormatan lembaga pendidikan NU serta menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembelajaran dan pengembangan akhlak mulia bagi seluruh santri dan mahasiswa. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Khoirul Anwar |
Publisher | : Rifky Rezfany |