Inovasi Haji 2024, Terobosan Baru Meminimalkan Risiko

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Puncak ibadah haji 2024 telah usai. Di balik kesuksesannya, terobosan baru dalam penyelenggaraan haji 2024 patut diapresiasi. Guru Besar UIN Jakarta, Prof. Dr. Ahmad Tholabi Kharlie, menilai inovasi ini menjadi ikhtiar penting untuk meminimalisasi risiko, khususnya bagi jemaah rentan.
Beberapa terobosan yang ia soroti antara lain:
Advertisement
1. Kebijakan murur: Jemaah lansia, risiko tinggi, dan difabel langsung dari Arafah ke Mina tanpa mabit di Muzdalifah. "Langkah progresif dan out of the box," kata Tholabi.
2. Aplikasi Kawal Haji: Meningkatkan transparansi dan mempermudah pengaduan jemaah. "Membantu identifikasi dan penanganan masalah secara cepat dan tepat," tambahnya.
3. Layanan fast track: Mempercepat proses imigrasi jemaah. "Harapannya layanan ini terus dikembangkan di semua bandara," harap Tholabi.
Di sisi lain, Tholabi juga mengapresiasi peran PPIH dalam membantu jemaah lansia. Ia berharap terobosan baru terus dilakukan, seperti skema tanazul (menginap di luar Mina) untuk mengatasi keterbatasan tenda penginapan.
"Saya kira ini akan menjadi alternatif solusi mengatasi persoalan keterbatasan tenda penginapan di Mina. Tentu harus diperhitungkan segala sesuatunya, termasuk permasalahan hukum Syariahnya," tandas Tholabi.
Inovasi haji 2024 menjadi bukti komitmen Kemenag RI dan pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah. Terobosan ini diharapkan terus dikembangkan untuk mewujudkan haji yang aman, nyaman, dan mabrur bagi seluruh umat Islam. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |