Masuk 10 Besar Rawan Tinggi, Bawaslu RI Ajak Warga Sultra Kawal Pilkada 2024
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Anggota Badan Pengawas Pemilu RI (Bawaslu RI) Lolly Suhenty mengajak masyarakat di Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk ikut mengawal Pilkada 2024 mendatang.
Pasalnya provinsi yang dijuluki Bumi Anoa ini masuk dalam sepuluh besar rawan tinggi dalam dimensi penyelenggaraan pemilu berdasarkan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) 2022.
Advertisement
Hal itu diungkapkannya saat memberi sambutan dalam kegiatan Kick Off Pengawasan Pemilihan Serentak Tahun 2024 di Sultra, Senin (15/7/2024).
"Jadi kalau dia diakumulasi satu provinsi untuk empat dimensi (sosial politik, penyelenggaraan pemilu, kontestasi, dan partisipasi masyarakat) masuknya ke dalam rawan sedang, tapi khusus untuk penyelenggaraan pemilu ini rawan tinggi," ungkapnya.
Lolly berpendapat, menjadi penting untuk mengingatkan seluruh penyelenggara pemilu untuk bekerja sekuat-kuatnya agar proses pemilihan kepala daerah di Sultra tidak mengalami kendala, benar secara aturan, berkeadilan secara hasil, dan berkeadaban secara syarat.
"Penyelenggara pemilu harus bekerja gesit, ulet, dan militan sesuai dengan kerja-kerja regulasinya," imbuh Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu RI tersebut.
Untuk itu, dia mengingatkan agar masyarakat turut serta mengawasi tahapan pemilihan yang saat ini sudah berjalan. Dalam konteks saat ini, Lolly meminta masyarakat untuk memastikan nama mereka sudah dilakukan coklit dan tertera di Daftar Pemilih Sementara (DPS).
Menurutnya, kalau sebagai pemilih belum dicoklit, masyarakay diminta segera menyampaikan ke KPU atau Bawaslu melalui posko kawal hak pilih.
"Karena paradigma kerja Bawaslu cegah tindak. Kita cegah dulu sekuat-kuatnya supaya tidak terjadi pelanggaran. Kalau sudah dicegah tetap bandel baru dilakukan penindakan," jelasnya.
Terakhir Lolly mengingatkan bahwa pilkada memiliki energi tersendiri yang berbeda dari pemilu. Sebab, pilkada memiliki kedekatan terhadap masyarakat karena memilih pemimpin yang memimpin di tempat tinggal.
"Mari kita jadi aktor, jangan jadi penonton. Pastikan hak pilih kita tidak hilang. Pastikan jangan sampai ada orang yang tidak ada hak pilih malah bisa memilih. Karena ini esensi kita sebagai warga negara," pungkas Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |