Mengenal KH Chalid Mawardi, Deklarator PMII yang Meninggal Dunia

TIMESINDONESIA, JAKARTA – KH Chalid Mawardi, deklarator Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan tokoh penting dalam berbagai organisasi Islam serta pemerintahan, telah berpulang ke Rahmatullah pada hari ini, Jumat, 26 Juli 2024 pukul 15:00 WIB. Almarhum meninggal pada usia 88 tahun.
KH Chalid Mawardi adalah sosok yang memiliki kontribusi besar dalam dunia keislaman dan kebangsaan di Indonesia. Beliau dikenal sebagai salah satu deklarator berdirinya PMII pada 17 April 1960 di Surabaya. PMII didirikan dengan tujuan untuk membina mahasiswa Islam agar berperan aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dan hingga kini terus berkembang menjadi salah satu organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia.
Advertisement
Selain itu, KH Chalid Mawardi juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, organisasi pemuda di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) yang bergerak dalam bidang sosial dan keagamaan. Beliau juga pernah menduduki posisi Wakil Ketua PBNU, organisasi Islam terbesar di Indonesia.
Dalam dunia politik, KH Chalid Mawardi pernah menjadi anggota DPR RI - Komisi 1 yang menangani bidang pertahanan, luar negeri, komunikasi dan informatika. Ia juga pernah menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) RI dan mengemban tugas sebagai Duta Besar RI di Suriah.
Di tengah berbagai kesibukannya, KH Chalid Mawardi tetap menjadi figur yang dekat dengan keluarganya. Almarhum adalah ayah dari H. M. Faisal M, yang saat ini menjabat sebagai Ketua FKDM Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan.
Alamat duka Almagfurlah KH Chalid Mawardi berada di Jl. Masjid Al-Ittihad RT05/RW06 No.9, Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Jenazah akan dimakamkan besok pagi, Sabtu, di Pemakaman Al Azhar Karawang.
KH Chalid Mawardi dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan penuh dedikasi dalam memperjuangkan nilai-nilai Islam dan kebangsaan. Kepergian beliau meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan masyarakat yang mengenalnya. Kontribusinya dalam berbagai organisasi dan lembaga pemerintah menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang.
Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Kepergian beliau menjadi pengingat akan pentingnya melanjutkan perjuangan dan cita-cita yang telah almarhum rintis. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |