Peristiwa Nasional

Gus Ipang Serukan Rekonsiliasi Antara PBNU dan PKB Demi Kepentingan Umat

Senin, 05 Agustus 2024 - 19:14 | 34.59k
Cicit Kiai Hasyim Asy'ari, Irfan Asy'ari Sudirman Wahid atau Gus Ipang. (FOTO: dok pribadi)
Cicit Kiai Hasyim Asy'ari, Irfan Asy'ari Sudirman Wahid atau Gus Ipang. (FOTO: dok pribadi)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Irfan Asy'ari Sudirman Wahid, yang lebih dikenal sebagai Gus Ipang, cicit dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Kiai Hasyim Asy'ari, menyerukan agar Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar segera melakukan rekonsiliasi. Gus Ipang mengungkapkan harapannya agar kepentingan umat tidak menjadi korban dari perseteruan yang sedang berlangsung.

"Saya tidak memihak kepada Mas Muhaimin ataupun Mas Yahya. Saya hanya berpihak kepada kepentingan yang lebih luas, yaitu umat," kata Gus Ipang saat dihubungi TIMES Indonesia, Senin (5/8/2024).

Advertisement

Putra dari Kiai Solahudin Wahid (Gus Solah) ini mengaku tidak memahami sepenuhnya alasan di balik konflik antara elite PBNU dan PKB yang seakan tidak berujung. "Saya juga nggak terlalu faham apa yang diributkan dan mengapa tidak bisa dicari titik temunya," jelasnya.

Menurut Gus Ipang, situasi saat ini diibaratkan seperti dua pengemudi bus yang membawa banyak penumpang. "Kalau keduanya saling susul, apalagi dengan ugal-ugalan karena emosi, maka yang terancam jiwanya adalah penumpang bus-nya," kata pria berkacamata tersebut.

Ia menegaskan bahwa penumpang-penumpang tersebut adalah warga Nahdliyyin yang berada di akar rumput. "Merekalah jamiah NU. Merekalah umat Nahdliyyin," jelasnya.

Oleh karena itu, Gus Ipang meminta agar Gus Yahya dan Muhaimin segera mencari titik temu terbaik untuk menyelesaikan konflik tersebut. "Kalau mereka tidak bisa menahan diri dan memberi contoh yang baik bagi jamiyah NU, lantas kepada siapa lagi umat ini akan berpegangan?" katanya.

Gus Ipang juga mengingatkan bahwa perang opini di media yang terus berlanjut dan pengerahan kekuatan massa masing-masing dapat menyebabkan kesedihan di kalangan pendiri NU. "Mbah Bisri dan Mbah Wahab menangis di sana," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES