Peristiwa Nasional

Nyoman Nuarta Jelaskan Alasan Pemilihan Warna dan Filosofi Garuda IKN

Minggu, 11 Agustus 2024 - 11:47 | 27.21k
Istana Negara dan Istana Garuda terlihat dari kawasan Sumbu Kebangsaan IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Istana Negara dan Istana Garuda terlihat dari kawasan Sumbu Kebangsaan IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

TIMESINDONESIA, JAKARTANyoman Nuarta, desainer Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN), memberikan klarifikasi terkait warna bangunan ikonik tersebut yang sering dianggap gelap dan memiliki aura mistis.

Dalam wawancaranya dengan ANTARA pada Sabtu (10/8/2024), Nyoman menjelaskan bahwa warna kuningan di bagian depan istana akan mengalami perubahan alami seiring waktu, menjadi hijau kebiruan melalui proses yang dikenal sebagai patina.

Advertisement

"Warna kuningan di bagian depan akan berubah menjadi hijau atau biru toska, tergantung kondisi alam dan proses oksidasi," ujar Nyoman. Proses ini serupa dengan yang terjadi pada Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali, yang juga merupakan karya Nyoman.

Selain itu, Nyoman menjelaskan bahwa struktur bilah pada Istana Garuda yang awalnya berwarna kemerahan juga akan berubah menjadi lebih gelap dalam satu hingga dua tahun akibat paparan cuaca. "Setelah terkena hujan dan cuaca, warnanya akan semakin gelap," tambahnya.

Nyoman juga mencontohkan bagaimana banyak jembatan di Amerika Serikat, terutama di New York, memiliki warna serupa dengan yang diterapkan pada Istana Garuda IKN dan Patung GWK Bali. Material rangka di belakang bilah-bilah istana ini menggunakan perforated steel atau pelat baja berlubang yang tahan cuaca, dengan daya tahan hingga ratusan tahun.

Pilihan warna gelap pada Istana Garuda, menurut Nyoman, adalah keputusan yang disengaja untuk menghindari penggunaan warna mencolok seperti emas yang biasa digunakan pada bangunan mewah. "Saya tidak ingin menggunakan warna mencolok seperti emas untuk Istana Garuda," tegasnya.

Rangka dalam Istana Garuda dibuat dengan sangat teliti menggunakan baja dari Krakatau Steel. Semua rangka tersebut dibuat khusus, bukan produk massal yang tersedia di pasaran. "Seluruh rangka dibuat sendiri, bukan dibeli di toko," kata Nyoman.

Nyoman juga menekankan pentingnya penggunaan produk lokal dalam proyek ini, sesuai dengan peraturan tentang Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Ia memastikan bahwa semua material yang digunakan memenuhi persyaratan TKDN, sebagai bentuk komitmen terhadap industri lokal.

Nyoman berharap Istana Garuda IKN tidak hanya menjadi bangunan yang indah secara estetika, tetapi juga memiliki daya tahan dan makna mendalam sebagai simbol nasional. Ia juga menjelaskan bahwa pemilihan bentuk Garuda sebagai representasi bangunan bertujuan untuk menghindari kecemburuan di antara berbagai daerah di Indonesia, mengingat negara ini memiliki lebih dari 1.300 suku.

Filosofi di balik desain Garuda yang terlihat memeluk, menurut Nyoman, melambangkan perlindungan terhadap bangsa Indonesia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES