Peristiwa Nasional

Mahfud MD: Tetaplah dalam Koridor Konstitusi agar Indonesia Selamat

Kamis, 22 Agustus 2024 - 11:17 | 12.06k
Mantan Menkopolhukam Mahfud MD. (FOTO: dok pribadi)
Mantan Menkopolhukam Mahfud MD. (FOTO: dok pribadi)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Mantan Menkopolhukam Mahfud MD memberikan pesan kepada DPR RI, bahwa putusan Mahkamah Konstitusi atau MK, adalah final.

"Yth. Pimpinan Parpol dan para anggota DPR. Putusan MK adalah tafsir resmi konstitusi yang setingkat UU," katanya dalam keterangan tertulis dikutip TIMES Indonesia, Kamis (22/8/2024).

Advertisement

Ia menyampaikan, berpolitik dan bersiasat untuk mendapat bagian dalam kekuasaan itu boleh dan itu memang bagian dari tujuan masyarakat membangun negara merdeka.

Tetapi, kata mantan Ketua MK itu, ada prinsip demokrasi dan konstitusi yang mengatur permainan politik. 

Menurutnya, adalah sangat berbahaya bagi masa depan Indonesia jika melalui demokrasi prosedural atau konspirasi dengan menang-menangan jumlah kekuatan hanya dengan koalisi taktis.

"Siapa pun merebut kue-kue kekuasaan dengan melanggar konstitusi. Silahkan ambil dan bagi-bagi kue kekuasaan. Sesuai konstitusi Anda berhak melakukan dan mendapat itu. Tetapi tetaplah dalam koridor konstitusi agar Indonesia selamat. Berbuatlah tapi jangan pernah lelah mencintai Indonesia," jelasnya.

Selain itu, Mahfud MD juga memberikan peringatan kepada pengusaha untuk tak menyalahgunakan kekuasaannya dengan sewenang-wenang.

"Kawan-kawanku Eksponen Angkatan Reformasi 1998. Sudah 25 tahun kita melakukan reformasi dan sudah banyak diantara kita yang menggengam kekuasaan," katanya.

Ia pun menyampaikan, bahwa menjadi penguasa harus berhati-hati. Salah satunya yakni jangan sampai korupsi.

"Yuk, berhati-hati memelihara kekuasaan sebagai amanah. Jangan sewenang-wenang dan jangan korupsi, baik korupsi uang maupun korupsi politik. Jangan sampai kita terjebak ke dalam situasi seperti sedang menunggangi singa liar," jelasnya.

Menurutnya, menunggangi singa liar itu mengerikan. Mau turun takut diterkam singa, mau terus di punggung singa pasti takkan kuat dan pasti ada batasnya. 

"Terkadang banyak juga yang memanah singa tetapi nyasar ke penunggangnya," kata tokoh asal Madura, Jawa Timur tersebut.

Oleh karenanya, lanjut dia, agar tak sampai masuk ke situasi menunggangi singa liar, jagalah kekuasaan dengan menegakkan konstitusi dan membangun demokrasi yang berkeadaban. "Semoga Tuhan selalu memberkati Indonesia," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES