Peristiwa Nasional

Wapres KH Ma'ruf Amin: PKB adalah Gerakan Politik Kiai, Bukan Kiai Berpolitik

Minggu, 25 Agustus 2024 - 01:48 | 18.36k
Wapres KH Ma'ruf Amin memberi sambutan pada Muktamar ke-VI PKB di Nusa Dua, Bali . (Foto: Set Wapres for TIMES INDONESIA)
Wapres KH Ma'ruf Amin memberi sambutan pada Muktamar ke-VI PKB di Nusa Dua, Bali . (Foto: Set Wapres for TIMES INDONESIA)

TIMESINDONESIA, BALI – Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menggarisbawahi peran penting Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai partai yang mengedepankan politik kiai dalam Muktamar ke-VI PKB di Nusa Dua, Bali, pada Sabtu (24/8/2024). Dalam pidatonya, Ma'ruf Amin menegaskan bahwa PKB merupakan gerakan politik yang berlandaskan pada arahan para kiai, bukan sebaliknya.

Dalam sambutannya, KH Ma'ruf Amin menekankan bahwa PKB bukanlah partai di mana para kiai mengikuti arus politik yang ada, tetapi justru politik yang harus mengikuti petunjuk kiai. Ia menjelaskan perbedaan antara "politik kiai" dan "kiai politik." Menurutnya, "politik kiai" adalah ketika langkah-langkah dan manuver politik PKB dijalankan berdasarkan arahan dan nasihat dari para kiai. Sebaliknya, "kiai politik" mengacu pada situasi di mana kiai mengikuti politik yang ada tanpa memiliki arah yang jelas.

Advertisement

"PKB ini adalah harakah siyasiyah kiai, gerakan politik kiai, bukan kiai politik, tapi politik kiai," ujar Ma'ruf Amin di hadapan seluruh peserta muktamar yang hadir.

Wapres Ma'ruf Amin juga menekankan bahwa gerakan politik PKB bukan hanya untuk kepentingan kiai atau golongan tertentu, melainkan untuk seluruh bangsa dan negara. "Gerakan politik kiai ini bukan untuk kepentingan kiai, tapi untuk kepentingan seluruh bangsa dan negara," tambahnya.

Meskipun PKB saat ini tengah menghadapi berbagai tantangan, termasuk konflik internal dengan PBNU, KH Ma'ruf Amin memilih untuk tidak membahas konflik tersebut dalam pidatonya. Sebaliknya, ia lebih menyoroti sejarah panjang hubungan antara PKB dan Nahdlatul Ulama (NU). Menurut Ma'ruf Amin, PKB didirikan sebagai kendaraan politik untuk warga Nahdliyin yang ingin memiliki wadah politik yang bisa mengakomodasi aspirasi mereka.

"PKB disebut sebagai matiyatun nahdliyin, kendaraan politiknya orang NU," tutup Ma'ruf Amin.

Muktamar PKB ini diadakan selama dua hari, dengan agenda utama pemilihan kembali Dr. H. Mohammad Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum PKB dan KH Ma'ruf Amin sebagai Ketua Dewan Syuro DPP PKB untuk periode 2024-2029. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rifky Rezfany

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES