Peristiwa Nasional

Jadi Saksi Deklarasi Jakarta - Vatikan, Paus Fransiskus Mendapat Hadiah Udeng Banyuwangi

Senin, 02 September 2024 - 13:18 | 52.79k
Paus Fransiskus memakai udeng khas Banyuwangi pemberian perwakilan organisasi lintas iman asal Indonesia. Tutup kepala khas Indonesia ini diberikan usai Paus menjadi saksi penandatangan Deklarasi Jakarta - Vatikan pada 21 Agustus 2024.
Paus Fransiskus memakai udeng khas Banyuwangi pemberian perwakilan organisasi lintas iman asal Indonesia. Tutup kepala khas Indonesia ini diberikan usai Paus menjadi saksi penandatangan Deklarasi Jakarta - Vatikan pada 21 Agustus 2024.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemimpin tertinggi umat Katolik se-dunia Paus Fransiskus akan datang ke mengunjungi Indonesia. Rencananya, Paus asal Argentina ini melakukan kunjungan selama 3 hari, yakni 3 sampai 6 Setptember 2024.

Paus ke Indonesia dalam rangka perjalanan apostolik atau juga sebagai "perjalanan kerasulan". Istilah ini diambil dari fakta bahwa Paus adalah penerus Rasul Petrus.

Advertisement

Kunjungan Paus ke Indonesia mencakup berbagai pertemua penting dan misa akbar di Stadion Gelora Bung Karno yang nantinya diharapkan akan menarik puluhan ribu umat Katolik.

Sebelumnya, pada 21 Agustus 2024 lalu, Paus Fransiskus telah bertemu dengan organisasi kepemudaan lintas iman di Vatikan, Roma, Italia.   

Paus ketika itu menjadi saksi atas Deklarasi Jakarta – Vatikan yang dibuat oleh organisasi kepemudaan lintas iman. Kesaksikan itu dituangkan dengan pembubuhan tandatangan di atas kertas deklarasi. 

Deklarasi Jakarta – Vatikan berisi tentang "Keadilan dan Perdamaian untuk Dunia". Dalam kesempatan itu, salah satu perwakilan dari Indonesia menyerahkan sebuah udeng atau tutup kepala khas Banyuawangi dan memakaikannya ke kepala Paus. Momen ini diabadikan dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial. 

Pemimpin-tertinggi-umat-Katolik-2.jpgRombongan organisasi kepemudaan lintas iman berfoto bersama Pemimpin tertinggi umat Katolik se-dunia Paus Fransiskus usai pendantangan Deklarasi Jakarta - Vatikan 21 Agustus 2024 lalu. (foto: dok TIMES Indonesia)

Deklarasi Jakarta – Vatikan itu ditandatangani oleh PP GP Ansor, Muhammadiyah, Pemuda Katolik, Hindu (PERADAH) Indonesia, Konghucu, dan GAMKI (Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia). Penandatanganan dilakukan di Paul VI Audience Hall, saat rombongan organisasi kepemudaan lintas agama bertemu Paus Fransiskus.

Penandatanganan oleh Paus Fransikus itu disaksikan oleh Romo Markus Solo Kewuta SVD – satu-satunya pejabat Vatikan yang berasal dari Indonesia, AM Putut Prabantoro, Mayong Suryo Laksono dan Severianus Endi dari Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI), pegiat Dokumen Abu Dhabi Rm. Fadjar Tedjo Soekarno Pr  dari Keuskupan Malang serta mitra GP Ansor yakni Lie Hendy Lianto,  Erben, Herman Handoko Tjiu, Owen Sebastian Lie serta Naniek Lydia.

Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin mengatakan, pertemuan ini sangat luar biasa. Paus Fransiskus menerima pimpinan organisasi kepemudaan lintas agama di Vatikan.

"Beliau sangat  Indonesia, Pancasila, bahkan berkenan untuk menandatangani Deklarasi Jakarta-Vatikan yang digagas anak-anak muda lintas agama Indonesia," katanya.

Tentu saja, ini komitmen yang tidak mudah untuk dijalankan, tetapi organisasi pemuda lintas agama di Indonesia harus menjalankan deklarasi Jakarta-Vatikan tersebut. Ini adalah ikatan moral dan juga sekaligus spirit yang harus terus dipegang oleh organisasi pemuda lintas agama. 

Gus Addin melanjutkan, pertemuan dengan Paus Fransiskus ini bukanlah yang pertama dan terakhir, karena OKP Lintas agama ini akan melakukan tur perdamaian dunia dengan mengunjungi Grand Syekh Al Azhar, penerima Nobel perdamaian, dan tokoh dunia lainnya

"Kita juga akan membentuk sekretariat pemuda lintas Agama se-Asia Pasifik di Indonesia untuk mewujudkan cita-cita deklarasi Jakarta-Vatikan tersebut," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES