Peristiwa Nasional

Paus Fransiskus: Terowongan Silaturahim Simbol Persaudaraan dan Toleransi Antarumat Beragama

Kamis, 05 September 2024 - 11:15 | 23.41k
Paus Fransiskus (kanan) saat menghadiri pertemuan dengan sejumlah pemuda dari Scholas Occurrentes Indonesia di Graha Pemuda Komplek Gereja Katedral, Jakarta, Rabu (4/9/2024). (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Paus Fransiskus (kanan) saat menghadiri pertemuan dengan sejumlah pemuda dari Scholas Occurrentes Indonesia di Graha Pemuda Komplek Gereja Katedral, Jakarta, Rabu (4/9/2024). (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemimpin Gereja Katolik Dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, menjadi saksi langsung pemanfaatan Terowongan Silaturahim yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga di Jakarta. Terowongan ini diresmikan sebagai simbol persaudaraan dan toleransi antarumat beragama di Indonesia.

"Saya ucapkan selamat kepada anda sekalian karena Terowongan Silaturahim ini bisa menjadi tempat dialog dan perjumpaan," ucap Paus Fransiskus saat mengunjungi Terowongan Silaturahim di Jakarta pada Kamis (tanggal kunjungan). 

Advertisement

Dalam pidatonya, Paus Fransiskus menjelaskan bahwa terowongan secara umum identik dengan kegelapan, terutama bila dilewati sendirian. Namun, Terowongan Silaturahim ini memiliki makna yang berbeda.

“Terowongan ini membantu umat dari berbagai tradisi keagamaan untuk menyeberangi kegelapan dan menuju dunia yang terang,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Paus menekankan pentingnya kerukunan dan persahabatan antarumat beragama.

"Di akhir perjalanan, kita mampu mengenal diri kita sendiri melalui kebersamaan dengan orang lain, seorang saudara atau saudari yang kita temui di sepanjang perjalanan. Dengan persaudaraan ini, kita dapat saling mendukung menghadapi ancaman kegelapan,” tambahnya.

Paus Fransiskus juga berharap Terowongan Silaturahim bisa menjadi sarana bagi umat dari berbagai agama untuk menjalani perjalanan bersama, menciptakan persahabatan, dan mengantarkan umat manusia menuju dunia yang lebih terang dan damai. Menurutnya, kerukunan antarumat beragama merupakan ciri khas bangsa Indonesia yang patut dibanggakan.

"Saya berdoa kepada Allah, Pencipta segala sesuatu, agar Ia memberkati semua yang melewati terowongan ini dalam semangat persahabatan, kerukunan, dan persaudaraan," ucap Paus Fransiskus di akhir kunjungannya.

Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, yang turut mendampingi Paus Fransiskus dalam kesempatan tersebut, menjelaskan bahwa terowongan sepanjang 33,8 meter ini bukan hanya penghubung fisik antara dua ikon rumah ibadah, tetapi juga menjadi simbol artistik dan representasi nyata dari toleransi beragama di Indonesia.

"Sama seperti harapan Paus Fransiskus, kami berharap Terowongan Silaturahim ini bisa menjadi jembatan persaudaraan, tidak hanya antara umat Katolik dan Islam, tetapi juga bagi seluruh umat manusia," ujar Nasaruddin Umar.

Terowongan Silaturahim yang terletak di jantung Ibu Kota ini diharapkan dapat terus menjadi lambang persatuan, kerukunan, dan kedamaian yang mencerminkan semangat toleransi yang kuat di Indonesia.

Paus Fransiskus optimis bahwa upaya ini mampu menjadi inspirasi bagi kehidupan bersama yang damai dan harmonis, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia internasional.(*)

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES