Peristiwa Nasional

Pesan Kerukunan Umat Beragama di Indonesia, Paus Fransiskus: Amalkan Agama Masing-masing

Kamis, 05 September 2024 - 12:28 | 60.28k
Paus Fransiskus mengajak umat beragama di Indonesia untuk menjaga kerukunan dan saling menghargai dalam perbedaan. (Foto: Vatican News)
Paus Fransiskus mengajak umat beragama di Indonesia untuk menjaga kerukunan dan saling menghargai dalam perbedaan. (Foto: Vatican News)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dalam kunjungannya ke Indonesia, Paus Fransiskus menyampaikan dua pesan penting mengenai pentingnya menjaga kerukunan antarumat beragama di tengah masyarakat Indonesia. Ia menekankan bahwa harmoni dan toleransi antaragama yang telah berjalan di Indonesia merupakan kekayaan yang perlu terus dijaga dan dikembangkan. Pesan ini ia sampaikan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024).

"Saya mendorong Anda untuk melanjutkan di jalan ini sehingga kita semua, bersama-sama, masing-masing mengembangkan spiritualitasnya dan mengamalkan agamanya, dapat berjalan dalam pencarian akan Allah serta berkontribusi terhadap pembangunan masyarakat yang terbuka," ungkap Paus Fransiskus.

Advertisement

Kerukunan sebagai Pilar Perdamaian

Paus Fransiskus menegaskan, kerukunan antarumat beragama harus didasarkan pada sikap saling menghormati dan mencintai satu sama lain. Ia memperingatkan bahwa kekerasan hati, fundamentalisme, dan ekstremisme adalah ancaman besar yang selalu berbahaya dan tidak pernah bisa dibenarkan.

"Yang didasarkan atas sikap saling menghargai dan mengasihi satu sama lain, mampu melindungi diri dari kekerasan hati, fundamentalisme, dan ekstremisme yang selalu berbahaya dan tak pernah dapat dibenarkan," tegasnya.

Pesan yang disampaikan Paus Fransiskus bukanlah sekadar formalitas, melainkan sebuah ajakan serius untuk terus merawat hubungan baik antarumat beragama di Indonesia. Ia mengapresiasi peran para pemimpin agama, aktor sipil, dan politik yang telah mendorong terjalinnya persahabatan dan perdamaian di tengah masyarakat.

**Simbol Persahabatan dalam

Simbol Persahabatan dalam Terowongan Silaturahmi

Paus Fransiskus juga mengungkapkan bahwa Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral di Jakarta menjadi simbol penting dalam mendukung kerukunan antarumat beragama di Indonesia. Terowongan tersebut, yang berada di bawah tanah, menjadi metafora bagi hubungan yang tidak selalu tampak di permukaan, namun tetap kokoh dan menghubungkan umat dari berbagai keyakinan.

"Faktanya, sementara di permukaan ada ruang masjid dan katedral yang sering dikunjungi umat beriman masing-masing, di bawah tanah, di sepanjang terowongan, orang-orang yang berbeda keyakinan itu bertemu dan dapat mengakses dunia keagamaan yang lain," ujar Paus Fransiskus.

Gambaran ini, menurut Paus, mengajarkan kita bahwa yang terlihat dari luar seperti ritus dan praktik agama merupakan warisan tradisional yang penting, namun hubungan mendalam antara umat beragama, yang tersembunyi di bawah permukaan, adalah yang perlu terus dijaga.

Peziarah dalam Pencarian Tuhan

Lebih jauh, Paus Fransiskus menekankan bahwa setiap manusia, tanpa memandang agama atau keyakinan, adalah peziarah dalam perjalanan menuju Tuhan. Ia mengajak semua umat untuk keluar dari ego masing-masing dan memandang secara mendalam bahwa pada intinya, semua agama memiliki akar yang sama: pencarian akan perjumpaan dengan Tuhan dan kehidupan yang lebih bermakna.

"Kita dapat mengatakan akar umum dari semua kepekaan keagamaan hanya satu: pencarian perjumpaan dengan yang ilahi, dahaga akan ketidakterbatasan yang telah ditempatkan oleh Yang Mahatinggi di hati kita," ujarnya.

Menjaga Persahabatan dan Ikatan Antarumat

Paus Fransiskus juga mengingatkan bahwa menjaga persahabatan dan ikatan antarumat beragama adalah hal yang esensial. Seperti halnya Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan dua rumah ibadah, Paus mengajak umat untuk menciptakan hubungan yang kuat antara berbagai perbedaan yang ada.

"Terkadang kita berpikir bahwa perjumpaan antaragama harus mencari titik temu dalam doktrin agama masing-masing, namun sebenarnya hal itu bisa memecah kita. Yang benar-benar mendekatkan kita adalah menciptakan hubungan di antara perbedaan-perbedaan kita, menjaga ikatan persahabatan, perhatian, dan timbal balik tumbuh," jelasnya.

Ia menekankan pentingnya komitmen bersama dalam mencari kebenaran dengan saling belajar dari tradisi agama masing-masing, serta memenuhi kebutuhan spiritual dan kemanusiaan satu sama lain.

Dengan pesan-pesan tersebut, Paus Fransiskus berharap agar Indonesia terus menjadi contoh dalam merawat kerukunan antarumat beragama, sekaligus menunjukkan kepada dunia bahwa perbedaan bukanlah penghalang untuk hidup dalam damai dan harmoni.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES