Peristiwa Nasional

Tingkatkan Literasi Bersama Perpustakaan Nasional, Kemenag Gelar Kepustakaan Islam Award

Sabtu, 23 November 2024 - 23:10 | 33.11k
Plt Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah, Ditjen Bimas Islam Kemenag Ahmad Zayadi (kanan) dalam konferensi pers usai acara Kepustakaan Islam Award. (FOTO: Fahmi/TIMES Indonesia) 
Plt Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah, Ditjen Bimas Islam Kemenag Ahmad Zayadi (kanan) dalam konferensi pers usai acara Kepustakaan Islam Award. (FOTO: Fahmi/TIMES Indonesia) 

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dalam upaya memperkuat literasi, Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Ditjen Bimas Islam) memberikan penghargaan kepada pegiat literasi baik dalam bentuk Kepustakaan Islam Award (KIA) di Jakarta pada Sabtu (23/11/2024).

Plt Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah, Ditjen Bimas Islam Kemenag Ahmad Zayadi mengatakan kegiatan ini merupakan yang pertama diselenggarakan dan akan terus ditingkatkan dalam meningkatkan literasi masyarakat Indonesia. 

Advertisement

“Ini adalah kegiatan yang pertama, Alhamdulillah antusiasme masyarakat terhadap kegiatan Kepustakaan Islam Award sangat tinggi, kita mencatat ada sekitar 437 pendaftar untuk setiap kategorinya,” ucap Zayadi dalam konferensi persnya, Sabtu (23/11/2024). 

Zayadi menjelaskan, dalam Kepustakaan Islam Award kategorinya dibagi menjadi empat yaitu Penulis ASN Kemenag, Penulis Masyarakat, Pegiat Literasi dan Perpustakaan Masjid. Ia mengungkapkan, dalam proses seleksi yang ketat, menghasilkan tiga nomine teratas dari setiap kategorinya. 

“Grand Final yang digelar hari ini melibatkan wawancara dan presentasi para nominator di hadapan dewan juri yang terdiri dari pejabat kementerian, Guru Besar Perguruan Tinggi Islam, Kepala Perpustakaan Nasional, Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), dan Pengurus Pusat Forum Taman Baca Masyarakat,” sebutnya. 

“Finalis terbaik menerima uang pembinaan senilai Rp25 juta. Finalis lainnya juga mendapat uang pembinaan, sertifikat, dan trofi,” sambungnya.

Menurut Zayadi, sebagai upaya untuk memperkuat kembali literasi ini, Kepustakaan Islam Award yang diselenggarakan bekerjasama dengan Perpustakaan Nasional akan terus ditingkatkan pada tahun berikutnya dengan menambah jumlah kategorinya dalam penerimaan penghargaan. 

“Dua kategori baru, ‘Penerbit Buku’ dan ‘Book of The Year’, juga akan ditambahkan untuk memperluas penghargaan dalam literasi keagamaan Islam,” ujarnya. 

Selain itu, lanjut Zayadi, Kemenag menargetkan peningkatan jumlah peserta hingga 600 orang pada Kepustakaan Islam Award berikutnya, serta mengembangkan platform digital untuk memfasilitasi pengelolaan literasi dan perpustakaan masjid secara profesional. 

“Selain itu, kategori Perpustakaan Masjid rencananya akan dipecah berdasarkan tipologi masjid, seperti Masjid Raya, Masjid Agung, Masjid Jami’, sehingga lebih adil dan relevan,” tambahnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Perpustakaan Nasional, Andin Bondar juga mengapresiasi inisiasi yang dilakukan Kementerian Agama dalam meningkatkan literasi memalui pemberian apresiasi kepada pelaku literasi. 

“Kita merujuk pada Undang-undang nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan dijelaskan bahwa pemerintah memberikan penghargaan kepada perorangan, kelompok bagi mereka yang sudah berprestasi ataupun mengabdikan dirinya dalam upaya pembudayaan dan kegemaran membaca,” katanya. 

“Ini adalah satu langkah Kementerian Agama terhadap upaya-upaya kita dalam mendorong perpustakaan itu menjadi ruang belajar bagi masyarakat,” pungkasnya. 

Dorong Revitalisasi Perpustakaan Masjid

Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Perpustakaan Nasional, Andin Bondar menerangkan bahwa pihaknya bersama Kementerian Agama akan bersama-sama melakukan revitalisasi masjid yang berdasarkan data Sistem Informasi Masjid (SIMAS) Kemenag tercatat lebih dari 200 ribu masjid memiliki perpustakaan. 

“Ini kalau kita dorong, kita lakukan revitalisasi dan upaya-upaya pengembangan dengan aktivitas dan baca-bacaan yang berkualitas, maka akan menjadi ruang-ruang terbuka, ruang-ruang baca dan di sana itu akan bisa dimanfaatkan oleh anak-anak kita termasuk generasi muda,” terangnya. 

Ia mengungkapkan, Perpustakaan Nasional yang memiliki program bantuan buku bacaan bermutu akan juga ikut memberikan buku bacaan bermutu kepada masjid-masjid yang memiliki perpustakaan. “Dari 10.000 ruang bacaan terbuka, 2.000 akan diberikan untuk rumah ibadah seperti masjid yang memiliki perpustakaan,” ungkapnya. 

Ia berharap buku bacaan bermutu ini akan membangun tingkat kegemaran membaca dan literasi masyarakat Indonesia kedepannya. “Bahwa dengan membaca itu akan memberikan satu pengetahuan baru dan berdampak nanti kepada produktivitasnya literasi masyarakat kita dan juga moderasi agama dengan adanya buku bacaan dari kami,” harapnya. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES