Peristiwa Nasional

BMKG Ungkap Peningkatan Aktivitas Gempa di Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara

Senin, 17 Februari 2025 - 13:06 | 61.64k
Ilustrasi gempa bumi. (Foto: Dok. TIMES Indonesia)
Ilustrasi gempa bumi. (Foto: Dok. TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, DENPASAR – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat peningkatan aktivitas gempa bumi di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) sepanjang Januari 2025. Total kejadian gempa mencapai 799 kali, naik signifikan dibandingkan Desember 2024 yang mencatat 609 kejadian.

Kepala Stasiun Geofisika Denpasar BMKG, Rully Oktavia Hermawan, menyampaikan bahwa informasi terkait tingkat kerawanan seismik ini dapat dimanfaatkan untuk mitigasi bencana.

Advertisement

“Informasi terkait tingkat kerawanan seismik dapat bermanfaat untuk mitigasi sebagai langkah awal pemetaan wilayah rawan bencana,” kata Kepala Stasiun Geofisika Denpasar BMKG Rully Oktavia Hermawan di Denpasar, Bali, Senin (17/2/2025).

Dua Sumber Utama Penyebab Gempa

BMKG menjelaskan bahwa tingginya aktivitas seismik di wilayah Pusat Gempa Regional (PGR) III, yang mencakup Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT, disebabkan oleh kondisi tektonik dan struktur geologi.

Wilayah ini diapit oleh dua sumber utama pemicu gempa bumi, yakni: zona subduksi selatan: wilayah ini merupakan daerah pertemuan lempeng Eurasia dan Indo-Australia yang membentang dari Sumatera hingga Laut Banda; Patahan Naik Busur Belakang (Back Arc Thrust) Flores: Patahan ini membentang dari utara Bali hingga Pulau Padar, NTT.

Selain itu gempa bumi yang terjadi juga diakibatkan oleh sesar aktif yang berada di sekitar wilayah tersebut.

“Dua sumber gempa itulah yang mengakibatkan tingkat seismik di wilayah tersebut cukup tinggi,” ucap Rully Oktavia Hermawan.

Mayoritas Gempa Berkekuatan Rendah

Dari total 799 gempa bumi yang tercatat sepanjang Januari 2025, mayoritas memiliki magnitudo rendah. Sebanyak 667 kejadian berkekuatan di bawah 3, sementara gempa bermagnitudo 3 hingga kurang dari 5 terjadi 152 kali. BMKG mencatat belum ada gempa bermagnitudo 5 atau lebih.

Sebanyak 10 gempa bumi dirasakan oleh masyarakat, dengan rincian: dua kali di Bali, dua kali di NTT, dan enam kali di NTB

BMKG juga mencatat bahwa sekitar 80 persen dari total kejadian gempa terjadi di kedalaman kurang dari 60 kilometer, yakni sebanyak 646 kali. Sementara gempa dengan kedalaman 60 hingga 300 kilometer terjadi 150 kali, dan sisanya tiga kejadian berada di kedalaman lebih dari 300 kilometer.

Khusus di Bali, Stasiun Geofisika BMKG Denpasar mencatat 29 gempa terjadi pada 7-13 Februari 2025. Sebagian besar berkekuatan di bawah 3, yakni sebanyak 20 kejadian, sementara magnitudo 3-5 terjadi sembilan kali.

Dari segi kedalaman, 25 dari 29 gempa tersebut tergolong dangkal, dengan kedalaman kurang dari 60 kilometer. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES