Kemenag Rilis e-Book Manasik, Menag: Panduan Spiritual dan Fiqih dalam Genggaman

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kementerian Agama memperkenalkan buku elektronik (e-book) berjudul "Bimbingan Manasik Haji dan Umrah" yang kini dapat diakses secara digital melalui perangkat ponsel pintar. Inovasi ini bertujuan untuk mempermudah jemaah Indonesia dalam memahami tata cara pelaksanaan ibadah haji.
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan bahwa kehadiran e-book ini dirancang untuk memberikan aksesibilitas yang lebih luas bagi jemaah melalui gawai mereka. Buku digital ini tidak hanya membahas aspek fiqih seperti rukun, wajib, dan sunah, tetapi juga mengupas makna filosofis di balik simbol-simbol ibadah haji.
Advertisement
E-book ini terbagi menjadi empat bagian utama, yaitu: 1) doa dan dzikir haji dan umrah, 2) penjelasan makna spiritual ibadah haji, 3) infografis manasik haji, dan 4) panduan praktis manasik haji.
Menurut Nasaruddin, pemahaman yang mendalam tentang simbol-simbol haji dapat membawa jemaah pada pengalaman spiritual yang lebih kaya. Misalnya, berpakaian ihram saat wukuf di Arafah melambangkan kesederhanaan dan persamaan di hadapan Allah, di mana status sosial, pangkat, dan kekayaan menjadi tidak relevan.
“Dengan memahami aspek simbolik dan sufistik ibadah haji, diharapkan terjadi perubahan mendasar pada diri jemaah yang berujung pada haji mabrur,” ujar Nasaruddin, Jumat (14/3/2025).
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, menambahkan bahwa e-book ini dirancang untuk membekali jemaah dengan pengetahuan yang lebih mandiri dalam melaksanakan ibadah haji. Hal ini sesuai dengan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah, yang menekankan pentingnya kemandirian dan ketahanan dalam pelaksanaan haji.
Hilman menjelaskan bahwa tim penyusun telah melakukan perbaikan dan penyempurnaan naskah berdasarkan pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya, termasuk memperbarui kebijakan yang diterapkan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Buku digital ini juga menyediakan solusi fiqih yang memudahkan jemaah lansia, orang dengan risiko kesehatan tinggi, serta penyandang disabilitas.
“E-book ini dilengkapi dengan pembahasan filosofis yang mendalam, sehingga jemaah dapat menangkap pesan spiritual dari setiap rangkaian ibadah haji. Harapannya, pengalaman ini dapat membawa perubahan positif pada akhlak dan perilaku jemaah setelah kembali dari tanah suci,” kata Hilman. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |