Haji 2025 Gunakan Skema Ganda: Murur dan Tanazul Atasi Kepadatan di Mina dan Muzdalifah

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama akan menerapkan dua skema sekaligus dalam pelaksanaan ibadah Haji 2025, yaitu murur dan tanazul. Langkah ini diambil untuk mengatasi kepadatan jemaah di Muzdalifah dan Mina saat puncak haji, serta memberikan layanan yang lebih baik, khususnya bagi lansia dan jemaah dengan kondisi khusus.
Skema murur memungkinkan jemaah melintas di Muzdalifah tanpa turun dari kendaraan usai wukuf di Arafah. Mereka langsung diarahkan menuju Mina tanpa perlu bermalam di Muzdalifah. Sementara tanazul memungkinkan sebagian jemaah tidak menginap di tenda Mina, melainkan di hotel yang berada di sekitar area jamarat.
Advertisement
“Untuk pertama kalinya, tahun ini kita terapkan dua skema sekaligus: murur dan tanazul. Tahun lalu baru murur saja,” ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, usai membuka Bimtek PPIH Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, Kamis (17/4/2025).
Hilman menyebut, kebijakan ini telah melalui kajian mendalam dan mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Arab Saudi serta ormas-ormas Islam besar di Indonesia. Ia juga menegaskan bahwa pelaksanaan skema ini membutuhkan ketelitian tinggi dan kesiapan petugas di lapangan.
“Petugas harus bekerja ekstra karena seluruh proses harus berjalan tepat waktu dan akurat,” tegasnya.
Sementara itu, Plt. Inspektur Jenderal Kemenag, Faisal Ali Hasyim, menambahkan bahwa skema tanazul akan diterapkan pada sekitar 38.000 jemaah. Mereka tetap memenuhi syarat mabit secara syariat karena berada di wilayah Mina, meskipun bermalam di hotel dekat jamarat.
“Hotel-hotel untuk tanazul sudah disiapkan. Ini menjadi solusi untuk mengurangi beban di Mina yang kapasitasnya sangat terbatas,” jelas Faisal.
Kebijakan murur dan tanazul menjadi bentuk adaptasi pemerintah terhadap tantangan penyelenggaraan ibadah haji yang diikuti jutaan jemaah dari berbagai negara. Selain menekan kepadatan, langkah ini juga diharapkan dapat menjaga kenyamanan dan kekhusyukan jemaah selama menjalankan ibadah. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |