Ibas Dorong Diplomasi Kebangsaan Hadapi Tantangan Geoekonomi Global

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, menyerukan perlunya penguatan diplomasi kebangsaan Indonesia di tengah dinamika geopolitik dan ekonomi global yang semakin kompleks. Dalam hal ini, ia menyoroti pentingnya memperluas kerja sama strategis melalui platform ASEAN Plus guna menciptakan stabilitas dan perdamaian kawasan.
Pernyataan tersebut disampaikan Ibas saat melakukan kunjungan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura, Rabu (23/4/2023), dan bertemu langsung dengan Duta Besar RI untuk Singapura, H.E. Suryo Pratomo.
Advertisement
“Situasi global saat ini diwarnai konflik berkepanjangan seperti perang Rusia-Ukraina dan ketegangan di Timur Tengah. Selain itu, isu strategis seperti Laut Cina Selatan, keamanan siber, rantai pasok global, serta transisi energi juga menuntut kesiapan dan respons cerdas dari negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia. Belum lagi tekanan dari perang dagang yang masih berlanjut,” ujar Ibas.
Menurutnya, kondisi tersebut harus dijawab dengan memperkuat kerja sama internasional berbasis prinsip “million friends, zero enemy”, seraya membuka peluang-peluang baru yang bisa menguntungkan bangsa. “Kita harus aktif melakukan negosiasi dan menjalin sinergi lintas sektor serta memperkuat kolaborasi strategis,” tambahnya.
Sebagai bagian dari strategi regional, Ibas menegaskan bahwa ASEAN harus memainkan peran sentral sebagai jangkar perdamaian dan keseimbangan. Menurutnya, kolaborasi di kawasan ini penting untuk membangun ekosistem perdagangan dan investasi yang mendukung ketahanan pangan, energi, serta pelestarian lingkungan hidup.
Dalam kesempatan tersebut, Ibas juga menyoroti pentingnya peran KBRI, khususnya di Singapura, dalam memberikan pelayanan dan perlindungan kepada Warga Negara Indonesia (WNI). Ia menekankan bahwa lebih dari 200 ribu WNI di Singapura merupakan representasi bangsa yang membawa nama baik Indonesia di luar negeri. “Kehadiran mereka adalah bagian dari diplomasi rakyat yang tak bisa diabaikan,” ungkapnya.
Ibas yang juga merupakan Wakil Rakyat dari Daerah Pemilihan Jawa Timur VII ini menekankan bahwa tanggung jawab diplomasi kebangsaan tidak semata menjadi tugas eksekutif atau diplomat, tetapi juga menjadi bagian dari komitmen kolektif lembaga negara, termasuk MPR RI.
“Kunjungan kami ke KBRI ini merupakan bentuk sinergi antara diplomasi formal dan diplomasi kebangsaan. Melalui dialog, pertukaran gagasan, dan kerja sama strategis, kita ingin perkuat posisi Indonesia di panggung internasional,” jelasnya.
Sebagai Wakil Ketua Dewan Penasihat Kadin, Ibas juga menyoroti pentingnya arah baru kerja sama ekonomi dengan Singapura sebagai mitra dagang dan investor utama. Ia menyebut sektor energi terbarukan, ekonomi digital, dan pengembangan industri berbasis teknologi tinggi sebagai area strategis yang harus diperkuat.
Menutup pertemuan tersebut, Ibas menyampaikan harapannya agar sinergi antara MPR RI dan KBRI Singapura terus berkembang demi memperkuat peran Indonesia dalam dinamika global. Ia hadir dalam kunjungan itu bersama sejumlah anggota DPR/MPR/DPD RI, termasuk Andreas Hugo Parerira, Mulyadi, Anton Sukartono Suratto, Abdul Bakri Haji Musa, dan Jialyka Maharani. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |