Peristiwa Nasional Info Haji 2025

Menag Nasaruddin Umar Ingatkan Jemaah Haji 2025 Jaga Kesehatan dan Energi Selama Ibadah

Sabtu, 03 Mei 2025 - 09:48 | 14.09k
Menteri Agama Nasaruddin Umar. (Foto: MCH 2025 Kemenag RI)
Menteri Agama Nasaruddin Umar. (Foto: MCH 2025 Kemenag RI)
FOKUS

Info Haji 2025

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengingatkan jemaah Haji 2025 yang tergabung dalam kloter pertama Embarkasi Jakarta - Pondok Gede (JKG) untuk menjaga kesehatan dan mengatur energi selama berada di Tanah Suci. Hal ini ia sampaikan saat melepas keberangkatan jemaah menuju Madinah di Asrama Haji Pondok Gede, Kamis (1/5).

“Jangan sampai energi terkuras di awal. Tujuan utama kita adalah berhaji, bukan sekadar berziarah,” ujar Menag dalam sambutannya. Ia juga mengingatkan agar jemaah tidak memaksakan diri mengikuti ibadah sunnah yang bisa menguras fisik, seperti mengejar Arba'in (shalat berjamaah 40 waktu di Masjid Nabawi), yang dapat mengganggu kelancaran ibadah haji di Makkah.

Advertisement

Menag menegaskan bahwa Arba’in adalah ibadah sunnah, sementara haji adalah kewajiban. Ia mengimbau jemaah untuk menyimpan energi mereka untuk menghadapi puncak ibadah haji, seperti wukuf di Arafah dan rangkaian ibadah di Mekkah.

“Jagalah kesehatan. Setelah Arafah dan puncak haji selesai, insya Allah kita masih bisa lanjut umrah bagi yang kuat,” tambahnya.

Pelepasan kloter pertama ini berlangsung pada pukul 19.00 WIB, dengan jemaah dijadwalkan berangkat menuju Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 20.30 WIB. Acara pelepasan juga dihadiri oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurizal.

Lepas Kloter Pertama

Menag berpesan tentang pentingnya kedisiplinan jemaah dalam membawa identitas resmi haji selama berada di Tanah Suci.

"Saya ingatkan kepada Bapak-Ibu, jangan sampai ketinggalan identitas. Tanpa itu, tidak bisa mengakses Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dan bisa berurusan dengan polisi," tegas Menag di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Kamis (1/5/2025).

Menag menceritakan pengalamannya saat hendak memasuki Masjidil Haram saat sedang memantau persiapan penyelenggaraan ibadah haji. Ia diizinkan masuk setelah menunjukkan kartu identitas resmi.

"Waktu itu, saya bersama Bapak Yahya Hassan, pengurus yang dibentuk oleh kerajaan. Setelah menunjukkan kartu identitas resmi, kami diizinkan masuk (ke Masjidil Haram)," ungkapnya

Menag juga menggambarkan kondisi pelataran Masjid Nabawi yang sudah relatif sepi, dan pengamanan yang sangat ketat. “Madinah juga saat ini masih steril. Hanya jemaah dengan visa haji yang diperbolehkan masuk. Umrah sudah tidak diizinkan lagi,” jelas Menag.

Lebih lanjut, Menag menyampaikan bahwa keluar dari hotel di Tanah Suci pun bisa diperiksa oleh polisi, dan jika tidak membawa identitas, jemaah bisa berurusan dengan pihak keamanan.

“Keluar dari hotel pun, harus siap diperiksa oleh polisi untuk memastikan visanya visa haji. Polisinya sekarang bukan seperti dulu. Sekarang mereka berseragam hitam-hitam, gagah, dan merupakan pasukan khusus," ujar Menag.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES