Sembilan Korban Ledakan Amunisi di Garut Berhasil Diidentifikasi

TIMESINDONESIA, GARUT – Manajemen RSUD Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengonfirmasi bahwa sembilan dari 13 korban tewas akibat ledakan amunisi kedaluwarsa di Kecamatan Cibalong, Garut telah berhasil diidentifikasi.
Dari jumlah tersebut, empat di antaranya merupakan anggota TNI, sementara lima lainnya adalah warga sipil.
Advertisement
Proses identifikasi terhadap korban masih berlangsung hingga Selasa (13/5/2025) pagi, dengan empat korban lainnya belum dapat dipastikan identitasnya secara resmi.
Kepala Seksi Sistem Informasi Manajemen RSUD Pameungpeuk, Yani Suryani, menjelaskan kepada awak media bahwa tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, dan pihak rumah sakit masih bekerja keras untuk mengungkap identitas para korban. Hingga Senin malam, sembilan jasad telah teridentifikasi, namun rincian nama-nama korban belum bisa diumumkan secara resmi karena masih dalam proses verifikasi lebih lanjut.
“Dari hasil sementara, kami mengidentifikasi sembilan korban—empat anggota TNI dan lima warga sipil. Identitas lengkapnya masih menunggu pemeriksaan lanjutan,” ujar Yani.
Proses identifikasi dilakukan menggunakan data pembanding yang dikumpulkan dari keluarga korban, mulai dari dokumen pribadi seperti ijazah dan foto, hingga barang-barang milik pribadi seperti sikat gigi dan pakaian yang dapat membantu tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri dalam mencocokkan identitas.
“Kami minta keluarga membawa barang-barang yang bisa membantu proses identifikasi agar lebih cepat dan akurat,” tambah Yani.
Sebelumnya, peristiwa tragis ini terjadi pada Senin pagi (12/5), saat kegiatan pemusnahan amunisi kedaluwarsa berlangsung di kawasan pesisir Desa Sagara, Kecamatan Cibalong. Ledakan hebat tersebut menewaskan 13 orang di lokasi.
Berdasarkan informasi yang dirilis oleh Dinas Penerangan TNI AD, berikut adalah daftar nama korban ledakan:
-
Kolonel Cpl Antonius Hermawan
-
Mayor Cpl Anda Rohanda
-
Agus bin Kasmin
-
Ipan bin Obur
-
Iyus Ibing bin Inon
-
Anwar bin Inon
-
Iyus Rizal bin Saepuloh
-
Toto
-
Dadang
-
Rustiawan
-
Endang
-
Kopda Eri Dwi Priambodo
-
Pratu Aprio Setiawan
Hingga saat ini, pihak berwenang masih melakukan pendalaman terkait kronologi dan penyebab pasti ledakan. Proses evakuasi dan penanganan jenazah juga terus dilakukan dengan koordinasi lintas lembaga. RSUD Pameungpeuk menjadi pusat penanganan korban meninggal maupun proses identifikasi lebih lanjut. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |