TIMESINDONESIA – TIMESINDONESIA, MADURA - Puluhan warga Desa Marengan Laok, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, menghadang rombongan truk pengangkut garam milik PT Garam, Rabu (2/9/2015). Itu dilakukan karena truk yang melintas tersebut dinilai telah melanggar kesepakatan.
Kesepakatan yang dilanggar adalah truk tidak boleh kelebihan muatan dan tidak boleh mengangkut garam yang tidak dikemas. Kesepakatan itu dilanggar supir truk. Akibatnya, garam yang diangkut berceceran di sepanjang jalan, sehingga mengakibatkan jalanan licin, dan sering menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
Advertisement
Penghadangan itu hampir ricuh. Warga terlibat cekcok mulut dengan suapir truk. Bahkan nyaris bentrok. Mujur petugas dari PT Garam mampu melerai, sehingga kericuhan tidak terjadi.
"Kami sudah kesal dengan truk-truk pengangkut garam ini," ujar Abd. Hofi, salah satu warga yang ikut menghadang truk.
Jika kesepakatan tetap tidak diindahkan, maka penghadangan itu tetap akan dilakukan.
Sementara Patmojo, petugas keamanan PT. Garam yang datang ke lokasi, mengaku hanya mau meredam suasana agar tidak ricuh.
"Kami akan laporkan keinginan warga ke pimpinan," ujar Patmojo.
Warga berjanji akan melakukan hal yang sama terhadap truk-truk tersebut, jika di kemudian hari tetap melanggar kesepakatan. Bahkan warga mengaku tidak segan melakukan penyanderaan agar kesepakatan benar-benar dilaksanakan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
| Publisher | : Sholihin Nur |
