
TIMESINDONESIA – TIMESINDONESIA, JEMBER -Ternyata 'Tuhan' ada dimana-mana. Setelah muncul di Kabupaten Banyuwangi, Lumajang dan Kabupaten Probolinggo. Di Dusun Karang Anyar, Desa Balung Lor, Kecamatan Balung, Jember, juga ada nama 'Tuhan'.
"Saya lahir saat zaman (penjajahan) Jepang, saya masih ingat ketika waktu hasil panen penduduk dibawa oleh jepang," ujar (Pak) Tuhan, saat ditemui sejumlah wartawan dirumahnya, Sabtu (5/9/2015) siang.
Advertisement
Pensiunan pegawai PT Kereta Api (PT KAI) ini mengaku biasa-biasa saja dengan nama pemberian bapaknya tersebut. Sebab, sejumlah saudaranya juga bernama mirip-mirip dengan dia. "Saya 7 anak pertama dari lima besaudara, adik saya bernama Tuhar, Tohari, Napiatun dan Napiati," katanya.
'Tuhan' juga sadar jika namanya tersebut identik dengan nama sang pencipta. Namun dia menampik kalau dipersamakan dengan sembahan manusia. "Tuhan itukan artinya pengeran atau pangeran, jadi tidak sama dengan Tuhan (Allah) atau yang lainnya," ucapnya.
Oleh karena itu, 'Tuhan' menolak jika ada seseorang yang menyarankan untuk mengganti namanya. Karena nama itu adalah pemberian dari orang tuanya. "Wah kalau mau diganti sekarang ya kasep (telat), saya inikan sudah tua," paparnya.
Didalam kartu identitas 'Tuhan' tercatat, lahir pada tanggal 4 Juli 1945. Kakek 10 cucu teraebut beralamat di Rt 1 Rw 4, Dusun Karang Anyar, Desa Balung Lor, Kecamatan Balung, Jember. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Publisher | : Sholihin Nur |