Peristiwa

Empat Bulan Mampet, Air PDAM Mengalir Lagi Berubah Warna Kuning

Kamis, 17 September 2015 - 16:51 | 51.30k
Air berwarna kekuning-kuningan dari aliran PDAM Pamekasan ke rumah-rumah warga. (Foto: Alhafid Rahmana/Maduratimes)
Air berwarna kekuning-kuningan dari aliran PDAM Pamekasan ke rumah-rumah warga. (Foto: Alhafid Rahmana/Maduratimes)
Kecil Besar

TIMESINDONESIATIMESINDONESIA, MADURA - Warna air PDAM yang mengalir ke rumah-rumah pelanggan di Kecamatan Kota Pamekasan, mengagetkan. Pasalnya, selama empat bulan lebih mampet, tiba-tiba air mengalir kembali dan berubah warna menjadi kuning.

Muhsin Rasyid, salah satu warga Kelurahan Jungcangcang, Kecamatan Pamekasan, menerangkan, awalnya air itu mengalir dua hari yang lalu. Namun debitnya kecil dan hanya ditampung di bak plastik. Setelah itu airnya tidak mengalir lagi.

Advertisement

“Kemarin warnanya kekuning-kuningan. Saya biarkan selama sehari semalam, tapi tetap tidak ada perubahan,” kata Muhsin, Kamis (17/9/2015).

Hari ini air PDAM mengalir lagi. Debitnya lebih besar dari sebelumnya. Namun warnanya sama, yakni kekuning-kuningan dan keruh. Bahkan, sumur penampungan air di belakang rumahnya, sampai tidak muat untuk menampung air.

“Isteri saya tetap tidak mau menggunakan air itu karena kotor. Cucian tetap dikirim ke loundry dan untuk konsumsi, beli air kemasan galon,” imbuh pria berkacamata ini.

Astuti, tetangga Muhsin, mengalami hal yang sama. Justru Astuti enggan menggunakan air PDAM itu. Alasannya karena kesehatan.

“Kalau digunakan untuk mencuci, memasak, nanti bisa berbahaya untuk kesehatan,” terang Astuti.

Akhirnya, air yang sudah kadung mengalir ke rumah-rumah penduduk itu, hanya dibuat untuk menyiram pepohonan di taman rumahnya.

Agus Bachtiar, Direktur PDAM Pamekasan, saat dimintai konformasi mengaku bahwa ada perbaikan mesin pendorong air yang mengalirkan air ke sebagian Kecamatan Kota. Sebelumnya, PDAM menggunakan mesin pendorong lama. Namun karena tidak maksimal, kemudian dipindahkan ke tandon air yang daya dorongnya lebih kuat.

“Ternyata tandon airnya tidak dibersihkan. Sisa lumpur yang mengendap itu, terbahwa ke dalam saluran air sehingga air yang sampai ke rumah penduduk berwrna kekuning-kuningan,” kata Agus Bachtiar.

Namun pihaknya sudah memerintahkan petugas untuk segera membersihkan tandon air tersebut. Selama tandon masih dalam proses pembersihan, maka PDAM tetap akan menggunakan mesin pendorong lama. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES