
TIMESINDONESIA – TIMESINDONESIA, JEMBER - Alumni Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Jember, menuntut pihak kampus bertanggung jawab atas ijazah yang tak bisa digunakan untuk memperoleh pekerjaan. Sikap itu adalah buntut dinonaktifkannya kampus tersebut oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek-Dikti).
“Kami meminta kampus bertanggung jawab karena telah membatasi hak-hak mahasiswa, serta mengorbankan calon wisudawan dan alumninya,” kata Taufiqur Rahman, Sekretaris Forum Alumni IKIP PGRI Jember, saat rapat dengar pendapat bersama sejumlah Pengurus Yayasan dan Rektorat di ruangan Komisi D DPRD setempat, Kamis (15/10/2015).
Advertisement
Menurut kabar yang dia terima, beberapa lulusan kampus IKIP PGRI Jember yang melamar di perusahaan swasta maupun Pegawai Negeri Sipil (PNS), tak diterima. Karena saat di cek secara online oleh perusahaan maupun instansi yang akan menerima calon pegawai, status lulusan tersebut masih aktif sebagai mahasiswa.
"Setelah mendengar IKIP nonaktif perusahaan langsung mengecek ke Dirjen Dikti. Setelah dicek ternyata lulusan IKIP yang melamar menjadi pegawai itu masih terdaftar dan berstatus mahasiswa aktif. Maka dari itu perusahaan meragukan keaslian iazah tersebut," katanya.
Rektor IKIP PGRI Jember, Fadil Jamali membantah jika ijazah yang dikeluarkan adalah bodong. Menurutnya, soal masih tercatatnya lulusan di data online Dikti karena perubahan data yang dilaporkan IKIP kepada Kopertis VII Jawa Timur, paska dinonaktifkan, menggunakan sistem manual. Sehingga belum ada perubahan data secara online.
"Data online itu memang data tahun 2013 (semester) satu, sehingga masih ada mahasiswa yang sudah keluar dan meninggal pun masih tercatat didata tersebut. Karena paska dinonaktifkan laporannya memang kami lakukan secara manual sejak tahun 2013 (semester) dua, hingga sekarang," jelasnya.
Dia pun berjanji akan segera menyelesaikan segala persoalan yang dihadapi IKIP. “Insyaallah, pada bulan Desember 2015 semua permasalahan IKIP PGRI akan selesai,” ujarnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Publisher | : Rochmat Shobirin |