
TIMESINDONESIA – TIMESINDONESIA, BANYUWANGI - Diceritakan, tradisi ‘Keboan’ adalah warisan nenek moyang warga Suku Using setempat. Berawal dari datangnya wabah penyakit yang menyerang lahan pertanian hingga bertahun – tahun.
Mbah Wongso Kenongo, sesepuh warga kala itu, langsung meminta petunjuk kepada Sang Pencipta. Dalam pertapaannya, dia mendapat wangsit agar anaknya, Joko Pekik, ikut bermeditasi. Kejadian aneh pun terjadi, tiba - tiba Joko Pekik berperilaku seperti kerbau.
Advertisement
Dia berguling – guling di area pesawahan. Ajaibnya, seluruh hama penyakit yang menimpa sawah warga menghilang. Dari situ tradisi ‘Keboan’ terus dipegang teguh warga sebagai wujud pengharapan hasil panen yang melimpah.
“Meski zaman sudah modern, tradisi ‘Keboan’ hingga kini tetap digelar dengan tujuan untuk melestarikan warisan nenek moyang,” imbuh Sigit Purnomo, Kepala Desa setempat.
Ritual tradisi ‘Keboan’ warga Desa Alas Malang, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, ini berlangsung sangat meriah. Ribuan warga beramai – ramai mengarak warga kesurupan ‘Roh Kerbau’ keliling kampung. Sepanjang jalan, mereka menari – nari sambil saling siram air. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Sumber | : TIMES Pasuruan |