Konflik Yayasan PERPENAS 17 Agustus 1945 Banyuwangi Memanas

TIMESINDONESIA – TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Konflik perebutan tampuk kepemimpinan yayasan Perkumpulan Gema Pendidikan Nasional (PERPENAS) 17 Agustus 1945 Banyuwangi, makin memanas. Kedua belah pihak, yakni kubu Sugihartoyo, SH. MH dan kubu Warijan, yang merupakan pimpinan yayasan incumben, saling klaim dan merasa paling benar.
Sugihartoyo, merasa telah sah menjadi pimpinan yayasan yang menaungi Kampus Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi dan seluruh sekolah berlabel 17 Agustus 1945 se Banyuwangi, karena telah mendapat dukungan tiga dari lima pengurus yayasan.
Advertisement
Sedang Warijan tetap ngotot, dengan dalih pemilihan ketua yayasan belum final karena masih deadlock.
Konflik kian memanas saat Sugihartoyo beserta pendukungnya mendatangi kantor PERPENAS, untuk menyerahkan akta kepengurusan yayasan yang baru, pada Senin siang (9/11/2015). Dalam akta tesebut tertulis bahwa dia telah sah menjadi pimpinan.
Tak terima dengan keberadaan akta tersebut, diduga kubu Warijan, melalui Kepala sekolah SMA 17 Agustus 1945 Banyuwangi, Suhartono, mengerahkan seluruh siswa untuk mengusir kelompok Sugihartoyo dari lokasi kantor.
“Kata pak Suhartono, pak Sugihartoyo itu mau menggusur sekolah kita, jika dia menang kita akan didusir katanya. Jadi kita gerak, kita gak mau dong diusir dari sekolah kami,” ucap Gilang, salah satu siswa kelas 10.
Akibat hasutan tersebut, seluruh siswa berhamburan keluar kelas dan mengepung kantor PERPENAS. Tak pelak, seluruh aktivitas belajar mengajar lumpuh total.
Sementara itu, Warijan, ketua yayasan Incumben, mengaaku tidak tahu menahu soal pengerahan massa siswa tersebut. Menurutnya, pemicu pergerakan masa siswa adalah kedatangan Sugihartoyo cs dengan membawa akta kepengurusan baru. Siswa marah karena kepengurusan masih dinyatakan status quo dan tiba-tiba ada yang meng akta kan kepengurusan baru.
“Penyebab pergerakan massa siswa ya mereka itu (Sugihartoyo cs), wajar mereka mengamankan wilayahnya. Kita juga tidak memerintahkan,” jelas Warijan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rochmat Shobirin |
Sumber | : TIMES Pasuruan |