Peristiwa Hari Pahlawan Nasional

Mbah Markamin, Veteran Perang yang Lumpuh dan Hidup Kekurangan

Selasa, 10 November 2015 - 14:25 | 43.80k
Mbah Markamin saat disuapi makan (foto : Ardiyanto/lamongantimes)
Mbah Markamin saat disuapi makan (foto : Ardiyanto/lamongantimes)
FOKUS

Hari Pahlawan Nasional

Kecil Besar

TIMESINDONESIATIMESINDONESIA, LAMONGAN - Pernahkah terbesit bagaimanakah kehidupan para veteran alias pejuang kemerdekaan yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Apakah mereka mendapatkan tempat dan kehidupan yang layak atas perjuangannya?

Sudah bukan rahasia lagi jika perlakukan pemerintah Indonesia cukup buruk dalam hal menghargai para pahlawannya. Padahal para veteran sudah sangat berjasa besar bagi negeri ini. Nasib mereka tak ubahnya seperti Singa yang kehilangan taring. Dulu disanjung, kini dilupakan.

Advertisement

Nasib veteran yang cukup memprihatinkan bisa dicontohkan pada sosok Markamin (94), veteran yang bertempat tinggal di Dusun Kalikapas, Desa Sidomukti, Kecamatan/Kota Lamongan.

Ia yang dulu dengan gagah berani mengusir penjajah, kini terbaring lemah lantaran terkena stroke. Untuk makan, minum dan mandi, Markamin harus dibantu anak dan istrinya, Sari (80 tahun).

“Sudah empat tahun lumpuh kena stroke,” ungkap Markamin saat ditemui LAMONGANTIMES di rumahnya, Selasa (10/11/2015).

Disamping kondisi kesehatannya yang memprihatinkan tersebut, kondisi keuangan juga buruk. Kondisi ini membuat ke--14 anaknya hanya mampu sekolah di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). “14 anak saya hanya lulus SD dan SMP,” sambung Markamin.

Susiana anak Markamin menyambung, dana pensiunan orang tuanya hanya sebesar Rp 2 juta yang tentunya tidak cukup untuk pemenuhan hidup layak sehari-hari.

Dana pensiunan itu, saat ini makin terkuras untuk biaya berobat ke dokter spesialis dan perawatan di rumah sakit. “Di rumah sakit harus tetap bayar separuhnya. Itupun pakai askes,” jelas Susiana.

Untungnya, Markamin mendapat uluran tangan dana CSR (Corporate social responsibility) dari pupuk Indonesia yang bekerjasama dengan Kodam V Brawijaya dan Kodim 0812 Lamongan yang merenovasi rumahnya yang sudah reot.

Meski demikian, pihak keluarga berharap kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk memberikan bantuan pengobatan yang layak dan gratis. “Kita inginya seperti itu, supaya bapak bisa sembuh dan normal kembali,” tandas Susiana.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES