Peristiwa

Tak Tersentuh BPJS, Bayi Penderita Hydrocephalus Asal Bacem Terlantar

Senin, 23 November 2015 - 20:04 | 38.90k
Bayi Almera Isa Wahyuni yang terlantar dan tak dapat BPJS.(Foto : Rofik/Blitar Times)
Bayi Almera Isa Wahyuni yang terlantar dan tak dapat BPJS.(Foto : Rofik/Blitar Times)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BLITAR – Malang nasib Almera Isa Wahyuni, balita berusia 1 tahun penderita Hydocephalus yang beralamatkan di Dusun Bacem Rt 5 Rw 2, Desa Bacem, Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar ini tak kunjung bisa berobat lantaran kemiskinan keluarganya.

Apalagi ayahnya Imam Shodiq yang merupakan tulang punggung keluarga meninggal dunia karena kesetrum listrik saat bekerja di Kalimantan 11 bulan yang lalu.

Advertisement

Siti Muntaromin, sang ibunda menuturkan, semenjak suaminya meninggal ia harus membanting tulang bekerja serabutan seadanya untuk menghidupi ia dan anaknya.

Ia bahkan harus membantu pekerjaan tetangganya hanya untuk sesuap nasi. “Saya kini hidup sendiri setelah suami saya meningal, anak saya tidak dapat terlalu lama ditinggal, karena usianya yang masih 1 tahun,” ungkapnya.

Dia menambahkan, kebutuhan keluarga yang sulit membuat ia belum bisa mengobatkan anaknya yang menderita Hydrocephalus.

Jangankan untuk berobat ke rumah sakit, untuk membeli susu saja dia kesulitasn karena tidak punya uang. Bahkan hingga detik ini anaknya belum tersentuh program BPJS Kesehatan yang didewakan oleh pemerintah itu.

Koordinator Dewan Kesehatan Rakyat (DKR), Arif Witanto mengatakan, dalam hal ini terbukti jika Pemda tidak peka dengan problema yang dihadapi oleh masyarakat miskin.

“Meskipun banyak program kesehatan bagi masyarakat miskin yang diluncurkan, namun nyatanya masih banyak masyarakat miskin yang tidak tersentuh program ini,” ungkapnya.

Arif kembali mengkritik Dinas Sosial yang dalam hal ini Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK) nampak tidak berfungsi sebagaimana mestinya, TKSK tidak mampu merespon dan memberikan advokasi kepada bayi Almera Isa Wahyuni.

“TKSK itu digaji, lalu kenapa ketika ada problem seperti ini mereka tidak menampakkan diri, apa perlu TKSK itu dibubarkan saja?, Dinas Sosial apakah tidak pernah memonitoring kerja TKSK?,”ungkapnya.

Arif menghimbau kepada Pemda untuk segera memberikan pendampingan kepada bayi Almera Isa Wahyuni, advokasi dan pengobatan gratis harus diberikan lantaran jika tidak begitu dipastikan yang bersangkutan tidak akan tertangani. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES