Peristiwa

Kehadiran KFC Dikhawatirkan Diikuti Restoran Multinasional Lainnya

Jumat, 27 November 2015 - 08:33 | 63.78k
Mawan Wahyudin, aktivis The Post Institute. Sumber: Facebook Mawan Wahyudin
Mawan Wahyudin, aktivis The Post Institute. Sumber: Facebook Mawan Wahyudin
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BLITAR – Aktivis The Post Institute, Mawan Wahyudin berpendapat, Keberadaan restoran cepat saji Kentucky Fried Chicken di Kota Blitar  tidak memberikan manfaat sama sekali bagi masyarakat Kota Blitar.

Karena sejauh ini diketahui, KFC membeli ayam dari luar Kota Blitar padahal Blitar adalah pusatnya ayam dengan kualitas salah sau yang terbaik, demikian pula pekerjanya juga dari luar Kota Blitar.

Advertisement

Selain itu, secara kultural dan gaya hidup, keberadaan KFC juga sama sekali tidak cocok diterapkan di Blitar. Dengan hadirnya KFC ini timbul satu kekhawatiran besar, budaya masyarakat akan berubah. Menurutnya, munculnya KFC ini sangat melukai orang-orang yang bergelut pada dunia UMKM.

 “Ada baiknya untuk Blitar sebaiknya memberikan peluang bersaing bagi masyarakat dan kuliner lokal yang ada dengan membangun warung modern dengan kutur lokal kuat, “ucapnya, Jumat (27/11/2015).

Lebih lanjut dia menyampaikan,  dengan adanya KFC ini tentu akan memancing investor makanan cepat saji lainya seperti Mcdonald untuk masuk ke Kota Blitar,“terangnya.

“Secara tradisi, KFC itu selalu bersaing dengan restoran cepat saji multinasional lainya. Jika ada KFC pasti disampingnya akan ada restoran cepat saji lainnya, dan itu merupakan strategi pemasaran bagi perusahaan seperti mereka,”ucapnya.

Dalam hal ini dia mempertanyakan keputusan Pemerintah Kota Blitar dalam memberikan izin kepada pihak KFC yang dalam praktek penerapannya sejauh ini sangat tidak pro rakyat.

“Seharusnya Pemkot itu sudah sangat tahu model dan sistemnya KFC seperti itu, tapi kenapa dulu tetap diberikan izin juga, sepertinya ini yang harus dievaluasi,”pungakasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES