Peristiwa

FPPM Tuntut Langkah Solutif Konflik Perkebunan Nyunyur

Selasa, 01 Desember 2015 - 19:53 | 49.67k
Aksi FPPM di Kantor Pemkab Blitar, Selasa (1/12/2015)  (foto: rofik/blitartimes)
Aksi FPPM di Kantor Pemkab Blitar, Selasa (1/12/2015) (foto: rofik/blitartimes)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BLITAR – Kesemrawutan kondisi keamanan di Perkebunan Nyunyur Desa Soso, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar membuat Front Perjuangan Petani Mataraman (FPPM) melakukan aksi demonstrasi di kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar, Selasa (1/12/2015) siang.

Demonstrasi ini dipicu oleh ketidakpuasan kalangan petani di desa-desa sekitar Perkebunan Nyunyur yakni di Desa Soso, Desa Ngaringan, Desa Slumbung, dan Desa Babadan. Beberapa waktu terakhir, mereka mengaku kerap dipanggil oleh kepolisian karena diduga menguasai tanah tanpa ijin.

Advertisement

Bahkan, situasi Desa Soso, khususnya di Kampung Merah Putih, sangat mencekam. Rumah-rumah warga dirusak. Diduga pelaku perusakan adalah oknum Perkebunan. Warga yang ketakutan pun mengungsikan barang dan harta mereka ke tempat yang aman.

“Perusahaan kini tidak memiliki hak untuk mengelola, memanfaatkan, atau memanen perkebunan karena ijin HGU nya mati. Akan tetapi, kondisi di lapangan menunjukkan pihak perkebunan masih memanfaatkan aset tersebut dan melakukan teror dan intimidasi kepada petani miskin di Soso,” kata Siswanto Hadi Santoso, koordinator aksi tersebut kepada BLITARTIMES (TIMES INDONESIA NETWORK), Selasa (1/12/2015).

Dia menambahkan, seharusnya Pemkab Blitar melakukan langkah solutif terkait situasi dan kondisi di sekitar perkebunan Nyunyur dengan mempertimbangkan upaya hukum yang telah ditempuh melalui gugatan perdata di Pengadilan Negeri Blitar.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES