
TIMESINDONESIA, MALANG – Dampak pembuangan air limbah pabrik kertas PT Sumber Naga Cemerlang (SNC) yang menyebabkan sebagian warga Dusun Ngrangin, Desa Sumberpasir, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang diserang penyakit gatal-gatal.
Bahkan, saat kemarau sungai tersebut mengering dan tidak bisa dimanfaatkan warga untuk mandi, mencuci serta airnya tidak bisa dimanfaatkan untuk memasak.
Advertisement
Warga dan perusahaan sebenarnya sudah .elakukan mediasi terkait persoalan ini, namun mediasi antara warga dan PT SNC belum menyelesaikan masalah.
Menurut keterangan Wahyu Agus (43) salah satu Warga RT 13 RW 04 Dusun Ngrangin, Desa Sumberpasir, sebanyak tiga RT di dusun Ngrangin mulai RT 13,14,dan 15 di lingkungan RW 04 terdampak pembuangan air limbah pabrik tersebut.
"Dulu sungai ini digunakan untuk kebutuhan warga, tetapi sejak dua tahun terakhir ini, air sungai sudah tidak bisa kami gunakan. Padahal tahun lalu warga sudah melakukan protes, namun pihak perusahaan sepertinya mengabaikannya," kata Wahyu Agus saat dikonfimasi awak media di kediamannya, Rabu (2/12/2015).
Ia menyebut, apabila manajemen pabrik kertas disinyalir membandel tetap membuang air limbah langsung ke sungai, sehingga air sungai tidak bisa dimanfaatkan oleh warga. Kini warga beralih ke sumber mata air lebak di balik desa yang berjarak dua kilo meter.
"Warga sini menggunakan air di Sungai Cokro, warga diserang gatal gatal, sehingga warga juga takut untuk mandi. Apalagi sebagian warga yang mandi terserang penyakit gatal gatal," jelasnya.
Tuntutan warga menurutnya sederhana, warga hanya menuntut agar managemen pabrik tidak membuang air limbah ke sungai yang merusak lingkungan.
Ia menjelaskan apabila warga bersama perangkat desa serta Muspika telah menemui pihak mananemen PT SNC. Di hadapan warga, pihak manajemen pabrik kertas PT SNC bersepakat tidak akan beroperasi hingga sistem pembuangan air limbah ditata sesuai perundangan agar tidak mencemari lingkungan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, sungai di belakang pabrik, terdapat tiga saluran pembuangan air limbah yang langsung dibuang ke sungai cokro. Namun, pabrik kertas terpantau sudah berhenti tidak beroperasi setelah dipaksa warga untuk berhenti beraktivitas mulai Sabtu, 27 November lalu. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Publisher | : Rochmat Shobirin |
Sumber | : = |