Peristiwa

Lingkar Sosial, Komunitas Peduli Penyandang Disabilitas di Malang

Kamis, 03 Desember 2015 - 22:29 | 200.65k
Citra, penyandang disabilitas, baru saja lulus pelatihan menjahit da kini magang di rumah konveksi (foto: istimewa)
Citra, penyandang disabilitas, baru saja lulus pelatihan menjahit da kini magang di rumah konveksi (foto: istimewa)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Namanya Lingkar Sosial (Linksos), sebuah komunitas yang berpusat di Lawang, Kabupaten Malang. Terlahir dua tahun lalu, Linksos 'diadakan' untuk mengorganisasikan kepedulian masyarakat terhadap masalah sosial yang ada. Penyandang disabilitas menjadi bagian tak terpisahkan dari Linksos dalam melakukan pendampingan.‎

"Masalah sosial ada di manapun, namun kerap kali tidak terselesaikan meski beberapa orang yang peduli memperjuangkannya. Ini karena kurang terorganisir," ujar Kertaningtyas, salah satu pendiri Linksos, kepada MALANGTIMES, Kamis (3/12/2015) malam.

Idealnya, lanjutnya, masalah sosial diselesaikan dengan melibatkan banyak pihak, tidak bisa sendiri atau satu kelompok. Kesadaran ini yang "membangunkan' beberapa orang dari tempat yang berbeda sepakat membentuk wadah bernama Lingkar Sosial.

Pria yang akrab disapa Kerta ini menyampaikan, selain Malang, inisiator Linksos berasal dari Mojokerto dan Samarinda, Kalimantan Timur. "Ada 4 orang yang mendirikan. Satu di Mojokerto, dua orang di Samarinda. Saya di Malang," jelasnya. 

Advertisement

Hingga saat ini, jumlah penyandang disabilitas yang didampingi Linksos  ada 50 orang. Mereka tersebar di berbagai daerah, terbanyak di Jawa Timur. Di Malang, Linksos mendampingi 5 orang penyandang disabilitas. ‎

Lima orang ini, kata Kerta, telah bekerja sebagai pedagang dan penjahit. "Satu orang berdagang, empat orang menjahit, dua di perusahaan konveksi, dua buka usaha sendiri," ujar pria kelahiran Magetan ini menjabarkan. Bahkan, salah satu penyandang disabilitas membuka bengkel dan membuat kaki palsu.‎

Kerta menceritakan, seorang penyandang disablitas yang pernah mengalami sakit kusta, dan kondisi jari tangannya tak berfungsi sempurna, baru saja lulus pelatihan menjahit. "Sekarang dia magang di rumah konveksi," tuturnya.‎

Pendampingan dilakukan dalam berbagai bentuk fasilitasi kegiatan, seperti pelatihan kerja hingga promosi usaha yang dijalankan kaum difabel ini. Namun, pendampingan terpenting menurut Kerta adalah komunikasi dan silaturahmi. "Ini penting untuk membangun semangat dan percaya diri teman-teman (penyandang disabilitas)," tambah pria kelahiran 40 tahun lalu ini.‎

Pelatihan kerja bagi kaum difabel dilaksanakan di beberapa tempat. Bagi yang belum memiliki ketrampilan, Linksos membawa ke Balai Latihan Kerja (BLK) Singosari untuk menambah dan mengembangkan keahlian. Selain itu, penyandang disabilitas ditempatkan di perusahaan untuk magang. "Ada perusahaan yang bersedia membantu dan menerima mereka," ujar Kerta‎

Dalam pendanaan, Kerta menyampaikan, dana kegiatan berasal dari masyarakat. Caranya, sebelum kegiatan, dia membagikan informasi melalui laman dan media sosial. Usai kegiatan, tanggungjawabnya mempublikasikan hasil kegiatan sebagai laporan publik.‎

Apa yang sudah dilakukan Linksos selama ini, tentu menimbulkan keinginan yang terangkai dalam sebuah rencana. "Kami sedang proses pendataan anggota penyandang disabilitas beserta minat, bakat, ketrampilan, serta usahanya saat ini," ujar Kerta. 

Rencananya, akan lebih diarahkan pada membentuk kelompok usaha yang mandiri. Nantinya, kelompok ini akan mengadakan pelatihan kerja dan menghimpun dana untuk modal wirausaha anggota.‎

Dalam menjalankan aktivitasnya, komunitas Linksos Malang yang dikoordinir Kerta bersama 2 anggota pengurus, menggerakkan para relawan yang berasal dari warga dimana penyandang disabilitas berada. ‎

Selain juga keterlibatan relawan yang memang ingin bergabung setelah mengetahui dari sosial media. Linksos membangun kerjasama dengan komunitas lain.  Kerta mempersilahkan, ingin mengetahui lebih jauh, bisa datang ke Jalan Pisang Kipas C5 Nomor 22, Perum Bedali, Lawang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : =

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES