Kota Blitar Intensifkan Konseling untuk Pelajar Bermasalah

TIMESINDONESIA, BLITAR – Pelajar yang terjaring razia membolos dan pelajar yang melakukan konseling di KP2A kebanyakan mempunyai latar belakang broken-home. Para pelajar ini terjerat masalah karena tidak mendapat kasih sayang langsung dari orang tua karena ditinggal bekerja ke luar negeri dan pengaruh lingkungan tempat tinggal yang memang sudah buruk.
Hal itu dikatakan oleh Kabid Pemberdayaan Perempuan Dan Anak, Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Keluarga Berencana Daerah Kota Blitar, Nurwaini kepada BLITARTIMES Selasa (8/12/2015).
Advertisement
Menurutnya, jenis kasus yang dilakukan pelajar itu kebanyakan pemalakan, membolos, tawuran, merokok, minum minuman keras, bullying dan mencuri.
"Kami cukup kesulitan menangani pelajar yg bermasalah itu karena kebanyakan mereka tinggal hanya dengan kakek neneknya dan termasuk pelajar kambuhan. Dalam hal ini pihaknya mengintensifkan konseling untuk menangani pelajar bermasalah itu," katanya.
Dia menambahkan, dari data kasus Komisi Perlindungan Perempuan Dan Anak (KP2A) Kota Blitar, sampai Juli 2015 sudah ada 75 remaja yang terdaftar di layanan konseling. Jumlah ini meningkat jika dibanding tahun 2014 yang hanya 25 remaja. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |