Dua Bayi Harimau Putih Lahir di Maharani Zoo dan Goa

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Penghuni Maharani Zoo dan Goa di Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan bertambah. Bayi kembar dua dari Harimau putih telah lahir dengan proses kelahiran normal.
“Harimau ini lahir di sini, jadi kami punya sepasang harimau putih, melahirkan dua ekor anak, jantan dan betina,” ucap dokter hewan Lely Purnamasari, Senin (21/12/2015).
Advertisement
Dua bayi kembar harimau putih ini merupakan generasi pertama yang berhasil di tangkarkan di Maharani Zoo. Bayi kembar harimau mungil ini memiliki warna dan corak dominan belang hitam dan putih. Menurut Lely, warna putih pada harimau putih bukanlah warna albino melainkan variasi warna dari gen resesif dan masih terdapat loreng pada tubuhnya.
“Namahya, Kenny dan Pippo. Yang kasih nama kepeernya,” sambungnya.
Sayang, anak harimau putih yang berkelamin jantan, Pippo tidak bisa bertahan hidup, kini hanya tersisa Kenny. “Sayangnya yang satu yang jantan meninggal, jadi sekarang tinggal yang betina saja,” sambung Lely.
Lely menjelaskan, meninggalnya salah satu hewan langka ini lantaran induknya tidak bersedia menyusui. “Lahirnya secara normal, cuma sayang induknya tidak care.Pippo kemarin jalannya sampai tidak bisa tegak,” bebernya.
Dengan kondisi Pippo dan Kenny tidak disusui, dua bayi hewan ini kekurangan kalsium. Untuk itu, tim dokter menyuntikkan kalsium untuk menghindari kematian. Sayang upaya ini gagal mempertahankan nyawa Pippo.
“Kalau yang meninggal kemarin karena kekurangan hipokalsemia jadi kita suport kalsium. Untuk Kenny kami juga support kalsium terus tiap hari jadi alhamdulillah sehat sampai sekarang,” terangnya.
Praktis, dengan kondisi itu, sejak lahir hingga saat ini Kenny bisa tumbuh sehat, meskipun masih dalam pengawasan intensif oleh tim dokter hewan dan diletakkan di kandang kontrol. “Jadi mulai lahir sampai hari ini kami yang ngerawat, sejauh ini bagus kesehatannya,” tuturnya.
Kelahiran bayi harimau putih ini menunjukkan keberhasilan dalam pelestarian dan pemeliharaan oleh Maharani Zoo karena satwa langka dan terancam punah itu populasinya kurang dari 2.500 ekor di dunia yang dinyatakan oleh Serikat Internasional untuk Konservasi Alam.
“Kami berhasil menangkarkan, setelah di Malang tidak berhasil lalu di bawa kesini dan berhasil,” pungkas Lely. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rochmat Shobirin |