Peristiwa Selamat Hari Ibu 2015

Lilik, Ketua BPS Kediri Menjadi Perempuan dalam Dua Sisi

Selasa, 22 Desember 2015 - 09:47 | 57.21k
Lilik Wibawati, Berumah Tangga dan Bekerja Profesional. (Hakim/Kediritimes)
Lilik Wibawati, Berumah Tangga dan Bekerja Profesional. (Hakim/Kediritimes)
FOKUS

Selamat Hari Ibu 2015

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Sosok ibu sebagai tokoh yang sentral dalam keluarga. Selain berperan pada domain urusan domestik keluarga, banyak juga ibu yang sukses meniti karirnya. Salah satunya adalah Lilik Wibawati. Ibu dua orang putra itu mampu mengorganisasikan dengan baik tanggung jawabnya.

Selain berhasil mengurus rumah tangga, dia juga sukses menapaki karirnya, dengan menjabat sebagai Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Kediri.

Advertisement

Ibu yang kini menapaki usia ke 51 tahunnya itu menuturkan, meski menjabat sebagai orang nomor satu di kelembagaan BPS Kediri, pada dasarnya dia adalah seorang ibu bagi anak-anaknya serta seorang istri bagi suaminya.

Pemikiran itulah yang selama ini dijunjungnya meski sudah menapaki karir sebagai abdi negara sejak 1991 silam sehingga semuanya berjalan harmonis.

"Selama saya di rumah, ya berperan sebagai ibu. Ya nyambel ya resik-resik omah. Itu sudah kodrat wanita," ujar Lilik Wibawati, Senin (21/12/2015).

Seorang wanita, menurutnya, harus mampu memposisikan diri dengan baik. Membagi waktu secara proporsional antara kebutuhan keluarga maupun pekerjaan.

Penataan pola hidup menjadi bagian dari sikap itu. Ibu yang juga pernah menjabat sebagai Kepala BPS di Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Tulungagung itu sudah terbiasa dengan pola hidup itu. Mulai beraktifitas sejak pukul 03.00 wib dengan diawali ibadah seperti salat tahajud.

"Lalu menyiapkan sarapan, kebutuhan anak-anak, maupun aktifitas lainnya. Harus pandai memanfaatkan kesempatan" imbuhnya.

Usahanya yang diperjuangkan dengan Indra Fauzi, suaminya, dalam berkeluarga itu terbayar. Anak-anaknya sudah pada dewasa. Sudah mandiri. Mereka sudah mengenyam pendidikan di tingkat perguruan tinggi.

"Intinya tidak boleh memungkiri kodrat perempuan. Selain itu harus juga mampu membawa diri dalam pergaulan sosial, serta yang paling utama adalah pasrah kepada Tuhan," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES