Peristiwa

Wow! Harga Sapi Karapan Capai Setengah Miliar Lebih

Sabtu, 09 Januari 2016 - 20:27 | 505.53k
Sepasang sapi karapan dari Tim Angin Ribut, asal Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, saat mencoba lintasan pacuan di Lapangan Desa Tanggul Wetan, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember. (Foto: Mahrus/jembertimes)
Sepasang sapi karapan dari Tim Angin Ribut, asal Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, saat mencoba lintasan pacuan di Lapangan Desa Tanggul Wetan, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember. (Foto: Mahrus/jembertimes)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JEMBER – Perlombaan Karapan Sapi dalam rangka memperebutkan piala Kapolda Cup, di Lapangan Desa Tanggul Wetan, Kecamatan Tanggul, menguak fakta yang cukup mengejutkan. Bayangkan saja, untuk bisa membeli sepasang sapi karapan, perlu uang hingga setengah miliar lebih.

“Sapi ini milik Haji Said, dari Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang. Satu pasang yang ini, harganya Rp 650 juta,” ungkap Hairul, pentolan tim Angin Ribut, yakni tim karapan sapi dari Kabupaten Sampang, Madura.

Advertisement

Dia bersama timnya, membawa dua pasang sapi karapan yang akan diikutkan lomba dalam ajang tersebut.

“Sapi ini pernah juara 3, saat lomba kerapan sapi piala Presiden di Madura. Sedangkan pasangan yang satunya, juara tiga pada lomba yang sama,” paparnya, sembari menunjuk sepasang sapi kerapan lainnya.

Bagi timnya, kata Hairul, karapan sapi tidak hanya sebuah pesta rakyat atau acara yang diselenggarakan tiap tahun. Melainkan sebagai bentuk simbol prestise yang dapat mengangkat nama baik tim.

“Karena sapi yang memenangkan pertandingan menunjukan bahwa sapi tersebut berkualitas sangat baik, yang otomastis akan mengangkat nama pemiliknya,” ujarnya.

Ditanya mengenai biaya perawatan sebelum perlombaan, Hairul tak dapat merincinya. Dia hanya bisa menyebut, satu bulan sebelum sapi diikutkan lomba, biasanya akan dirawat secara khusus. Bahkan, sebagaimana layaknya manusia, sapi-sapi itu juga diberi jamu untuk menambah stamina saat berlomba.

“Sebulan sebelum ikut lomba, biasanya sapi-sapi ini akan diberi jamu telur ayam kampung 100 biji perharinya. Jika satu bulan ya sampeyan hitung sendiri, berapa biayanya,” ucapnya.

Bersama tim Angin Ribut, Hairul pun optimis dapat memenangkan perlombaan kali ini. Selain persiapan yang matang, rekam jejak sapi karapannya tak usah diragukan lagi dalam mengikuti ajang perlombaan ini. “Insyaallah menang,” tuturnya, singkat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES