
TIMESINDONESIA, BANYUMAS – Bagi warga Banyumas, tentu saja tahu dengan Pendapa Si Panji yaitu Pendapa Kabupaten Banyumas yang menjadi salah satu ikon dari kabupaten ini.
Di tilik dari sejarahnya, maka Pendapa Si Panji memiliki sejarah yang cukup panjang seiring dengan usia Kabupaten Banyumas itu sendiri.
Advertisement
Menurut buku “Sejarah Banyumas” yang ditulis oleh Drs. S Adisarwono dan Bambang S Purwoko, BA terbitan UD Satria Utama Purwokerto tahun 1992 disebutkan bahwa, pasca perang Diponegoro berakhir (1825-1830) daerah Banyumas dan Kedu (Bagelan) terlepas dari Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta, sehingga kabupaten ini berada langsung di bawah pemerintahan Hindia Belanda.
Jendral De Kock mengunjungi Banyumas pada bulan November 1831 dan dengan Keputusan Jendral Van Den Bosch tertanggal 18 Desember 1831 dibentuklah Karesidenan Banyumas yang terdiri dari lima kabupaten, yaitu : Banyumas, Ajibarang, Purbalingga, Banjarnegara, dan Majenang.
Kabupaten Banyumas pada masa itu terdiri dari tiga distrik yaitu : Banyumas, Adirejo, dan Purworejo Klampok. Kabupaten Ajibarang terdiri dari tiga distrik yaitu : Ajibarang, Jambu (sekarang Jatilawang) dan Purwokerto.
Karena bencana angin topan selama 40 hari yang melanda Kabupaten Ajibarang pada tahun 1832, maka ibukota kabupaten pada tanggal 6 Oktober 1832 dipindahkan ke Desa Paguwon, Distrik Purwokerto. Bupati Ajibarang pada saat itu adalah Adipati Aryo Mertodirejo II yang dapat disebut juga sebagai Adipati Purwokerto I.
Rumah atau Pendapa Kabupaten Banyumas dan Kota Banyumas didirikan pada tahun 1582 oleh Kiai Adipati Wargautama II yang dapat disebut sebagai Bupati Banyumas I dan dikenal pula dengan sebutan Kiai Adipati Mrapat.
Kemudian Adipati Yudonegoro II (Bupati Banyumas VII tahun 1707-1743) memindahkan Pendapa Kabupaten Banyumas agak ke sebelah timur dengan sekaligus membangun rumah Kabupaten berikut Pendapanya. Dan yang sekarang terkenal dengan nama Si Panji. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Publisher | : Ahmad Sukmana |