
TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pemerintah Kota Surabaya menyebutkan kalau di kota Pahlawan sampai saat ini masih banyak terjadi persoalan lingkungan hidup, mulai dari ketersediaan air bersih, sampah hingga pencemaran udara.
Kepala Badan Lingkungan Hidup kota Surabaya, Musdiq Ali Suhudi mengatakan, persoalan lingkungan hidup, terutama di bidang kesehatan lingkungan yang paling mengkhawatirkan adalah air bersih.
Advertisement
Menurutnya, dalam ketersediaan air bersih di Surabaya berasal dari permukaan sungai Kalimas dan Jagir, dengan kualitas nomor 3.
"Kualitas nomor 3 ini tidak layak minum dan hanya bisa digunakan untuk mandi serta cuci," ujar Musdiq usai menjadi pembicara dalam kuliah umum bertemakan 'Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Surabaya' yang digelar Univesirtas Nadhlatul Ulama Surabaya, Rabu (13/1/2016).
Persoalan lingkungan lainnya adalah jumlah kendaraan pribadi yang terus bertambah. Data tahun 2012 menyebutkan jumlah motor 5 juta unit dan mobil 1 juta unit, padahal jumlah penduduk kota Surabaya 3 juta jiwa.
"Jumlah kendaraan di Surabaya itu 2 kali lipat jumlah penduduk, pasalnya masyarakat tidak minat untuk naik angkutan umum," tandasnya.
Masalah lain adalah sampah rumah tangga yang mencapai 8-9 ribu ton per meter kubik. Sedangkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) hanya bisa mengolah 1,4 ribu ton per meter kubik.
Sampah tersebut sebenarnya sudah dipilah oleh masyarakat, namun saat pengangkutan ke TPA semua sampah kembali dicampur aduk.
Musdiq menjelaskan ada 5 cara untuk mengurangi permasalahan lingkungan, yakni memperbanyak Car Free Day (CFD) di Surabaya. Pengembangan transportasi massal, seperti monorail dan trem yang ada gerbong khusus untuk mengangkut sepeda.
Memperbanyak pedestrian jalur sepeda. Pengelolaan sampah dengan 3R (Reuse, Reduce, Recycle) dan melibatkan masyarakat dalam kelola sampah harus utama," tegasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rochmat Shobirin |