Peristiwa

Hujan Deras, Jember Dikepung Banjir

Selasa, 02 Februari 2016 - 21:39 | 50.00k
Warga Kampung Osing, saat berusaha membersihkan drainase di belakang Pendopo Pemkab Jember. Tersumbatnya drainase tersebut yang menyebabkan kawasan pemukiman mereka menjadi langganan banjir. (Foto:  mahrus/jembertimes)
Warga Kampung Osing, saat berusaha membersihkan drainase di belakang Pendopo Pemkab Jember. Tersumbatnya drainase tersebut yang menyebabkan kawasan pemukiman mereka menjadi langganan banjir. (Foto: mahrus/jembertimes)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JEMBER – Sejak sore hari, sekitar pukul 14.30 WIB, hujan melanda kawasan Jember. Akibatnya, sejumlah wilayah tergenang air, terutama di sejumlah ruas jalanan Kota Jember.

Informasi yang diterima JEMBERTIMES menyebutkan, air menggenangi beberapa ruas jalan protokol dalam Kota Jember, seperti daerah kampus Jalan Kalimantan, dan Jalan Jawa. Juga di sejumlah ruas jalan lainnya, di antaranya Jalan Hayam Wuruk Kecamatan Kaliwates, serta sejumlah titik di Kecamatan Sumbersari.

Advertisement

Pantauan JEMBERTIMES, di kawasan Kampung Osing misalnya, yang berada di Jalan Wijaya Kusuma, persis di belakang Pendapa Kabupaten Jember. Luapan air drainase menggenangi perkampungan padat tersebut. Bahkan kawasan ini menjadi langganan banjir setiap tahunnya.

Warga mengaku resah, karena air dari hulu sungai mulai naik di rumah-rumah warga. Padahal, tahun-tahun sebelumnya, luapan air yang masuk ke perkampungan hanya sebatas mata kaki. “Tapi tahun ini melebihi lutut orang dewasa,” kata Narwo (42) warga setempat.

Selanjutnya, warga bergotong-royong membendung depan pintu rumah dengan kantong pasir, agar air tak masuk kedalam rumah. Namun, upaya warga sia-sia karena debit air yang mengalir sangat deras.

“Banjir seperti ini memang kerap terjadi di sini, sekitar 5 kali pada musim penghujan tahun ini,” ujar Narwo.

Dia pun berharap agar pemerintah Kabupaten Jember, melalui dinas terkait segera tanggap, agar musibah tahunan tersebut tidak menjadi rutinan warga di wilayah Kampung Osing.

“Banjir ini berdampak pada 2 RT, sehingga warga berharap pemerintah cepat tanggap dan tak gampang memberikan izin bangunan permanen yang dibangun di atas lahan pengairan,” harapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.




TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES