Inilah Pesan Almarhumah Nyai Khotibah Annuqayah Sebelum Wafat

TIMESINDONESIA, SUMENEP – Wafatnya Nyai Khotibatul Ummah A Warist atau yang populer dipanggil Neng Oot, setelah melahirkan anak pertamanya, membuat masyarakat, alumni dan santri Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep, terkejut dan tak percaya. Sesingkat itu sang guru yang dikenal amat disiplin itu pergi untuk selama-lamanya.
"Hari ini, sepupu saya, Khotibatul Ummah, pergi mendahului kami semua, tadi pagi seusai melahirkan putri pertamanya secara normal. Ia pendarahan, tidak tertolong, lalu membuat kami semua tidak percaya. Sesingkat itu ia pergi untuk selama-lamanya," tulis M Faizi, sepupu Nyai Khotibatul Ummah, dalam akun Facebooknya, Sabtu (5/2/2016).
Advertisement
Sebelum ia wafat, ternyata jauh hari sebelumnya, telah menyediakan kain kafan. Seakan ia berpesan agar dikafani dengan kain yang telah disiapkannya sendiri. Pada buntelan kain kafan itu, terdapat tulisan pesan kutipan ayat-ayat suci Al Quran yang ditulis tangan mediang.
"Tolong jaga kesuciannya, kafan ini sudah dicuci dengan zam-zam," tulis mediang Nyai Khatibatul Ummah A Warist Ilyas.
Selain itu, di bawah tulisan terdapat tulisan ayat suci Al Quran tentang kematian bahwa jika sudah tiba ajal, tidak bisa dimajukan dan dimundurkan.
Seperti diketahui, Nyai Khatibatul Ummah wafat setelah melahirkan putri pertamanya secara normal. Ia mengalami pendarahan dan tak tertolong. Almarhumah dikebumikan di Kompleks Pemakaman Pondok Pesantren Annuqayah bagian selatan. Satu komplek dengan asta almarhum KH A Warist Ilyas. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Rochmat Shobirin |