'Ditolak' di Indonesia, Kompor Buatan Dosen UB Diproduksi di Norwegia

TIMESINDONESIA, MALANG – Karyanya dicuekin alias 'ditolak' oleh pemerintah Indonesia, tak membuat Muhammad Nurhuda, dosen Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya (UB) Malang, fatah semangat untuk terus memperkenalkan hasil karyanya, yang berupa kompor Biomassa. Berkat kegigihannya kompor karyanya, kini sudah dalam tahap produksi massal di negara Norwegia.
Kompor Biomassa itu adalah hasil penelitian yang dihasilkan oleh Nurhuda, yang kini tinggal di Malang. Kompor tersebut sudah siap dipasarkan di dunia internasional.
Advertisement
Mengutip apa yang ditulis oleh website tolongshare.bertaislamterbaru.org, kompor karya Nurhuda itu, selain sudah siap diprodukti di Norwegia, juga sudah ditangani pihak ketiga.
Pihak ketiga itu adalah Primecookstove, yang siap di pasarkan dibanyak negara, seperti India, Meksiko, Peru, Timor Leste, Komboja dan negara-negara dibelahan Afrika.
Apa kelebihan kompor Biomassa itu? Jika dibandingkan dengan kompor tradisional yang menggunakan minyak tanah, jelas kompor Biomassa jauh lebih hemat bahan bakar dan lebih ramah lingkungan.
Kelebihan dari kompor Biomassa itu adalah tidak menimbulkan asal dan emisi gas dan buangnya jauh diatas batas yang ditetapkan oleh WHO.
Adapun bahannya adalah kayu cacahan yang sudah diproduksi secara massal hingga 20 ton perhari. Jika di pedesaan, bisa menggunakan kayu pepohonan yang banyak di pedesaan.
Selain kayu cacah, bisa juga menggunakan pelet sawit atau butiran kayu. Bahkan pelet sawit dan butiran kayu itu, bisa menghasilkan masakan yang lebih harus dan beraroma.
Kompor Biomassa itu ternyata cukup mendapat respon luar biasa di pasar luar negeri. Sementara di dalam negeri sendiri, masih sepi peminat. Bahkan warga masih enggan membelinya.
Hingga berita ini ditulis, MALANGTIMES masih terus melakukan konfirmasi kepada Nurhuda. Berita lebih detailnya soal kompor Biomassa, tunggu berita selanjutnya.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |
Sumber | : = |