Peristiwa

Mother School Sarana Lindungi Anak dari Radikalisme

Senin, 15 Februari 2016 - 16:09 | 89.33k
Suasanna Pers Gathering serta pemutaran film documenter Mother Scoll angkatan pertama oleh Kelompok Belajat Anak Tanoker, di Hotel Ebis Jember. (Foto: mahrus/jembertimes)
Suasanna Pers Gathering serta pemutaran film documenter Mother Scoll angkatan pertama oleh Kelompok Belajat Anak Tanoker, di Hotel Ebis Jember. (Foto: mahrus/jembertimes)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JEMBER – Meningkatnya kriminalitas, ekstrimisme dan kekerasan fisik yang dilakukan generasi muda, membuat Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Madani, yang bekerjasama dengan Women Without Border/Save, Austria, serta Kelompok Belajar Anak Tanoker, di Kecamatan Ledokombo, Jember, membuat program Mother School Indonesia, yang dimulai sejak besok, Selasa (16/2/2016), hingga Rabu (17/2/2016).

Menurut pendiri Kelompok Belajar Anak Tanoker, Farhah Ciciek, kegiatan tersebut akan dikemas dengan pelatihan Parenting For Peace-Mother School Indonesia.

Advertisement

"Tujuannya adalah untuk mendidik orang tua, terutama kamu ibu, agar lebih meningkatkan kemampuan mereka dalam mendidik anak dan mengenali berbagai tantangan mutakhir terkait masalah remaja," ujarnya, saat pers gathering di Hotel Ebis, di Jember, Senin (15/2/2016) siang.

Permasalahan remaja tersebut, utamanya mengenai masalah radikalisasi dan ekstrimisme kaum muda yang saat ini merupakan masalah global.

"Targetnya, mereka dapat menjadi orang tua yang sensitif, efektif dan inspiratif dalam mendidik anak-anak, agar dapat menjaga anak-anak mereka dari pengaruh berbahaya termasuk pesan atau pengaruh ekstrimis dan kekerasan," paparnya.

Kegiatan ini, akan diawali dengan Training Parenting for Peace, yang pesertanya diambil dari kelompok organisasi perempuan di Jember. Diantanya, Fatayat NU, Aisiyah, Polwan dan Kelompok Buruh Migran Indonesia.

"Tentunya, kegiatan ini juga dirancang untuk memperkuat kerjasama, sehingga daya dorong untuk melindungi dan membimbing generasi muda semakin kuat," jelas Ciciek.

Selanjutnya, kegiatan itu akan disambung dengan Teamshaping yang akan melibatkan wakil orang tua, guru, polisi, pekerja sosial, tokoh agama, pekerja media, kelompok pekerja migran, serta pejabat pemerintahan setempat.

"Saya kira peran media menjadi penting untuk mendorong isu serta melakukan seruan kebaikan," ucap Ciciek. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES