Peristiwa

Pemkab Bondowoso Angkat Tangan Atasi Gepeng

Senin, 15 Februari 2016 - 16:27 | 101.65k
Iluistrasi Kantor Bupati (Foto: bondowoso.memo-x)
Iluistrasi Kantor Bupati (Foto: bondowoso.memo-x)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, mengaku kesulitan menangani geladangan, pengemis dan orang gila yang semakin menjamur.

Kepala Dinas Sosial Bondowoso, Amir Hidayat mengatakan, pihaknya sudah berupaya maksimal melakukan pembinaan kepada gelandangan dan pengemis yang terjaring razia. Nyatanya, hingaa saat ini gepeng tetap tak bisa dihentikan. 

Advertisement

"Sudah sangat maksimal. Semua sudah kita lakukan, tapi memang mereka yang tidak mau berhenti. Alasannya pendapatan dari mengemis lebih menjanjikan daripada mereka harus bekerja atau buka usaha, pusing juga," kata Amir Hidayat kepada BONDOWOSOTIMES

Diakui Amir, membina dan memberikan pengertian kepada para gelandangan dan pengemis adalah hal yang sulit dilakukan.

Mayoritas dari mereka sudah merasa nyaman dengan penghasilan mengemis dan mengamen meski mulai meresahkan.

Tak hanya gepeng, keberadaan orang gila yang berkeliaran juga mulai mendapat respon dari warga Bondowoso karena dianggap menganggu.

Selama ini Dinas Sosial merasa sudah cukup memberikan pembinaan kepada gelandangan dan pengemis yang tertangkap.

Bahkan, Dinas Sosial juga menyediakan barak bagi gepeng yang tertangkap agar bisa mandiri. Namun tak bisa dipungkiri, gepeng yang sudah dibina masih melakukan pekerjaan sebagai pengemis.

Mayoritas gelandangan dan pengemis yang beroperasi di Bondowoso berasal dari luar Kabupaten seperti Bali, Banyuwangi, Jember, Madiun hingga Surabaya.

Namun tak sedikit juga yang merupakan warga Bondowoso. Mereka datang ke Bondowoso memang dengan tujuan menjadi pengemis. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES