
TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Banjir yang melanda Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, terus meluas dan membesar. Akibatnya lebih dari 5 ribu rumah warga di tujuh kecamatan yang terendam banjir.
Berdasarkan rincian data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, 3.849 rumah yang terdampak banjir ada di Kecamatan Babat yang meliputi Desa, Babat, Banaran, Truni, Datinawong, Sumurgenuk, Bedahan, dan Sogo.
Advertisement
Kemudian 555 rumah yang tersebar di delapan desa yang ada di Kecamatan Kalitengah, yakni Desa Bojoasri, Gambuhan, Blajo, Jelakcatur, Tiwet, Somosari, dan Pucangtelu, serta Pucangro terendam air banjir.
Adapun ketinggian air cukup bervariasi, antara 30-70 centimeter. Banjir tersebut akibat tingginya curah hujan yang menyebabkan banyak sungai di wilayah Kabupaten Lamongan meluap.
Disamping merendam rumah warga, banjir juga menggenangi 80 hektar areal sawah dan 15 hektar tegalan di Kecamatan Babat. Dampak banjir ini, membuat warga mengalami kerugian hingga Rp 350 juta.
Kondisi lebih parah ada di wilayah Kecamatan Kalitengah, areal pertanian berupa sawah tambak yang terendam air mencapai 1. 161 hektar. Kerugian pun mencapai ratusan juta rupiah lantaran komoditi ikan bandeng dan vaname siap panen lepas.
"Dua kecamatan itu yang paling parah," aku Kasi Tanggap Darurat M Muslimin, Rabu (2/3/2016).
Disamping dua kecamatan itu, banjir juga melanda Kecamatan Glagah, Karangbinangun, Turi, Deket, Karanggeneng, Kedungpring.
"Glagah di desa Gempol Pendowo putus, Karangbinangun hanya sebangian yang dalam, Karanggeneng cuma beberapa saja, Kedungpring ada di Desa Jati Drojok yang banjir," bebernya.
Meskipun banjir sudah kian parah, kata Muslimin, warga terdampak sampai sejauh ini belum meminta untuk di evakuasi. "Evakuasi pengungsi belum ada, sudah kita siapkan semua kalau ada permintaan," tandas dia. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Ahmad Sukmana |