Selingkuh di FB, Seorang Wanita jadi Korban Penyebaran Foto Bugil

TIMESINDONESIA, BLITAR – Wanita berinisial I.S, warga Kecamatan Sananwetan Kota Blitar menjadi korban penyebaran foto bugil disertai pemerasan oleh pacar gelapnya di media sosial Facebook (FB).
Kapolresta Yossy Runtukahu melalui Kasubag Humas AKP Eko Suryadi menjelaskan, korban mulai mengenal pelaku awal bulan Maret 2016 ini. Baru pertama kali berkenalan, keduanya sudah merasa cocok meskipun korban diketahui telah bersuami.
Advertisement
“Mereka bedua lalu bertukar nomor HP dan sepakat menjalin kisah cinta,” kata AKP Eko Suryadi kepada BLITARTIMES, Rabu (16/3/2016).
Hubungan berjalan dan pelaku meminta foto telanjang korban dan dan dia kirimkan melalui HP.
“Menurut korban, total 3 kali dia mengirimkan foto telanjangnya kepada pelaku,” imbuh Eko Suryadi.
Selanjutnya, pelaku mengatakan bahwa dia ingin menemui korban di Blitar dan meminjam uang sebesar Rp 1 juta, namun oleh korban dia hanya dipinjami Rp 500 ribu saja.
Tak begitu lama, pelaku mengungkapkan ingin menikahi korban dan minta dia segera menceraikan suaminya.
“Korban mengaku mau asalkan pelaku datang ke Blitar,” terang Eko.
Permasalahn perlahan muncul, pelaku menelpon korban tapi tidak diangkat, dia pun akhirnya marah dan mengunggah foto telanjang korban di Facebook.
Korban pun langsung shock manakala mengetahui foto bugilnya terunggah di Facebook dan diketahui suaminya.
Pasca foto itu tersebar, komunikasi antara korban dan pelaku tetap berjalan. Selanjutnya, pelaku meminta maaf kepada korban telah berlaku demikian.
“Dan dia meminta uang sebesar Rp 5 juta dengan alasan akan digunakan untuk menghapus foto, namun oleh pelaku hanya diberikan Rp 500 ribu saja dan foto itu ternyata tidak dihapus oleh pelaku,” kata Kasubag Humas Polresta Blitar.
Merasa ditipu dan dipermalukan, korban pun akhinya melaporkan kejadian ini ke Mapolresta Blitar, Rabu (16/3/2016)Pukul 10.00 Wib. Kini pelaku kejadian masih dalam lidik.
"Identitas pelaku belum jelas karena komunikasi hanya dari FB. terlebih pelaku dan korban belum pernah bertemu di dunia nyata,” tutup Eko Suryadi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |