
TIMESINDONESIA, BATU – Anak adalah karunia bagi orang tua yang diharapkan selamat dan selalu sehat. Untuk tujuan itu, ternyata beberapa ritual tradisional di Kota Batu masih lestari. Salah satunya yang dilakukan warga Dusun Dresel Desa Oro-oro Ombo Kota Batu.
Salah satu tradisi unik yang ada di dusun perbukitan ini adalah memandikan anak dengan air sungai dari aliran Coban Rais dalam upacara pitonan (upacara ketika anak berusia tujuh bulan).
Advertisement
Di Dusun Dresel ini terdapat sebuah air terjun bernama Coban Rais. Aliran airnya mengisi sungai-sungai kecil yang membelah dusun. Air inilah yang digunakan untuk memandikan bocah usia tujuh bulan dalam tradisi pitonan.
Seperti yang terlihat dalam perayaan pitonan seorang anak bernama Aqila, Selasa (12/4/2016). Di tengah suara tangisnya, bocah ini dimandikan dengan air sungai yang dingin. Terlihat disertai dengan beberapa kembang setaman.
Ritual ini dilakukan oleh seorang dukun bayi dusun setempat. Sebelumnya si bocah Aqila ini dikarak oleh tabuhan musik rebana yang dimainkan beberapa orang sembari menggemakan salawat.
Setelah sampai di dekat sumber air, Dasemi, dukun bayi tersebut menyiram tubuh mungil si bocah seraya merapal doa-doa tertentu.
”Penyiraman ini dimaksudkan agar anak ini suci, pertumbuhannya bisa sehat dan diberikan keselamatan dalam hidupnya,” jelas Dasemi, sesepuh yang berusia 77 tahun ini.
Setelah proses penyiraman dilakukan, si bocah bayi pun dikenakan pakaian. Sedangkan para kerabat serta tetangga yang hadir diajak memanjatkan doa-doa yang dipimpin oleh Dasemi dengan bahasa Jawa kuno.
Intinya adalah meminta keselamatan anak yang sedang dipitoni tersebut kepada Tuhan. Aneka makanan yang ada di hadapan mereka seperti pisang, nasi, lauk pauk, dan sayur pun dibagi rata kepada semua yang hadir sebagai ungkapan syukur. Setelah semua sajian terbagi, Aqila pun dikarak pulang kembali ke rumah orang tuanya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Publisher | : Ahmad Sukmana |