Peristiwa

Jelang Hari AIDS, Aktivis Banyuwangi Gelar Kampanye di Patung Kuda

Kamis, 30 November 2017 - 13:36 | 41.45k
Aksi aktivis kesehatan Banyuwangi melakukan aksi kampanye di Bundaran Taman Tirta Wangi (Patung Kuda) Banyuwangi. (FOTO: KPA Banyuwangi for TIMES Indonesia)
Aksi aktivis kesehatan Banyuwangi melakukan aksi kampanye di Bundaran Taman Tirta Wangi (Patung Kuda) Banyuwangi. (FOTO: KPA Banyuwangi for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Jelang Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember esok, aktivis di Banyuwangi gelar kampanye bahaya AIDS di Bundaran Taman Tirta Wangi (Patung Kuda), Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (30/11/2017).

Mereka menyuarakan agar penderita Orang dengan HIV dan AIDS (Odha) mendapatkan pandangan dan kehidupan sosial yang wajar dan normal.

Advertisement

Aksi dilakukan selama 2 jam mulai jam 7 pagi dilengkapi spanduk ajakan, oleh belasan orang dari Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Banyuwangi, Kelompok Kerja Bina Sehat (KKBS), Banyuwangi Community Support (BSC), Pelangi Laros Community, KMP Untag 1945 Banyuwangi, dan SSR TB-HIV Care Aisyiyah.

Kepada TIMES Indonesia, Manager Program Seaport Project KPA Banyuwangi Tunggul Harwanto mengatakan pihaknya juga menyuarakan agar masyarakat membudayakan perilaku sehat. Menjaga kebersihan, tidak menggunakan jarum suntik bergantian, dan setia pada pasangan merupakan diantara perilaku sehat yang mencegah penularan virus HIV.

"Intinya berperilaku hidup sehat agar terhindar dari HIV, bagi yang berisiko segera mengakses layanan kesehatan, dan yang sudah terinfeksi bisa melakukan pengobatan. Termasuk terus bekerja dan berkarya," kata Tunggul.

Pengobatan untuk pengidap AIDS adalah Antiretroviral (ARV) yang harus didapatkan pengidap sebulan sekali. ARV sendiri adalah obat untuk menekan jumlah virus HIV dalam darah, yang di Banyuwangi bisa didapatkan secara gratis. Tempat penyedia ARV gratis untuk pengidap AIDS di Banyuwangi adalah RSUD Blambangan, RSUD Genteng, Puskesmas Singojuruh, dan Puskesmas Kedungrejo di Kecamatan Muncar.

Tunggul mengatakan, di Banyuwangi hanya 48 persen dari seluruh pengidap AIDS, yang aktif mengakses layanan pengobatan.

"Kami juga mengharapkan peran dan tanggung jawab masyarakat dalam persoalan sosial para penderita AIDS. Dan stop stigma dan diskriminasi (kepada mereka)," kataTunggul. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES